Selasa, 07 Januari 2014

Hujan Itu Mensucikan Bumi

Adakalanya niat kita ketika hendak melakukan sesuatu masih belum bersih, kemudian Allah memberikan kasih sayang-Nya. Allah memberikan berbagai keadaan sehingga kita mensucikan niat kita. Allah menurunkan peristiwa-peristiwa sehingga kita mengetahui kekotoran niat kita yang selama ini tersembunyi dari pengetahuan kita sendiri.
 
Adakalanya niat seseorang sudah bersih, kemudian Allah menguji kesungguhan niatnya. Allah memberikan ujian, sehingga tampak apakah ia bersungguh-sungguh dengan niatnya. Sehingga tampak apakah ia tetap berpegang pada tali-Nya di saat menghadapi kesulitan. Sehingga semakin kokoh niatnya kalau ia tetap memegangi niatnya. Yang demikian ini insya-Allah akan membuat niatnya lebih dekat kepada barakah dan tidak mudah luntur oleh keadaan.

"Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (Q.S. Ali 'Imran: 154).

Sebagian orang ridha terhadap apa yang terjadi, sehingga Allah menambah kemuliaan dan barakahnya. Sebagian merasa kecewa kepada Allah. Sebagian lagi merasa kecewa, kemudian memperbaiki hati setelah menyadari kesalahankesalahannya. 


Adakalanya Allah mensucikan bumi dengan menurunkan hujan. Dalam hujan ada kilat dan petir. Sebelum hujan ada mendung tebal yang membuat gerah orang-orang di muka bumi. Sayangnya, seringkali kita salah sangka. Kita sering tidak bisa membedakan antara panasnya terik matahari dengan gerahnya awan tebal yang mengawali hujan penuh rahmat.
 
Pensucian niat bisa juga terjadi karena bertambahnya ilmu. Ketika seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai agamanya, akhirnya ia mengenali kekeruhan-kekeruhan niat yang selama ini tidak diketahuinya. Oleh karena itu, kita harus tetap mencari ilmu untuk mendapat ridho dan barakah dari Allah.

Mudah-mudahan Allah memperbaiki niat kita. Mudah-mudahan Allah melepaskan kita dari ghurur (terkelabui) atas perkara-perkara yang kita sangka niat kita, padahal hanya angan-angan yang kita jelaskan dengan akal saja.
 
Wallahu A'lam bishawab.

Mohammad Fauzil Adhim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar