Sabtu, 25 Januari 2014

Jeda Waktu

       Lagi-lagi hariku berlalu dengan diskusi bersama mereka, berkutat mengenai masalah waktu yang tak tau kapan pangkalnya berada. Menjadi suatu sumber bahan berputarnya segala harapan-harapan baru yang inginya kucapai. Aku tahu pasti semuanya harus kulalui, namun komitmenku blum cukup meyakinkan mereka bahwa aku mampu. Semua akhirnya berputar lagi menjadi alasan baru yang seakan memperlambat segala proses ini. Terkadang membuat jemu dan mengakhiri kembali semuanya dengan diam tanpa bicara. Bagiku diam menjadi sikap yang paling tepat untuk meyakinkan mereka bahwa aku mampu. Dan kembali tentang meyakinkan sebuah kata 'mampu' pada mereka, aku tahu semua jawaban ada pada kehendakNya. Karena saat ini sebenarnya sedang berbicara tentang sebuah keikhlasan. 

       Keikhlasan yang menampakkan kefahaman terhadap setiap konsekuensi kedepannya. Keikhlasan yang tak bisa bermuara pada seseorang yang belum pantas menurut mereka menggantikan mereka. Keikhlasan dalam menyerahkan segalanya pada sebuah kata 'mampu' dalam perspektifku. Namun, semuanya selalu menjadi jeda waktu yang tetap harus dinikmati. Biarlah Allah yang Maha Membolak balikkan hati yang mengizinkan hati mereka terbuka pada batas waktu yang tepat dengan caraNya. Cara yang hanya Ia yang tahu bagaimana. CaraNya yang terkadang menjadi rahasia manis yang tak akan terlupakan. Tak perlu ragu karena aku selalu merasakannya. Cinta dari Langit pula yang membawa semuanya sampai detik ini ada. Atas seiziinNya yang dapat merencanakan setiap skenario terbaik yang pada akhirnya selalu pasti kita syukuri.
       Biarlah hari-hari menunggu sebuah keputusan itu menjadi jeda waktu bagi kita untuk meluruskan lagi niat dan mengenang kebaikan mereka, bahwa orang tua kitapun sedang berfikir tentang mengikhlaskan sekuntum bunga mawar untuk dipetik.

       Saat ini kita tidak perlu tahu mengapa kita dicintai bukan? cukuplah perasangka baiknya tentang kita menjadikan alasan kita dicintai. Sebab orang-orang yang mencintai karena Allah akan memandang cinta sebagai sebuah jalinan pengabdian dan penyemangat kebaikan. bukan keterpaksaan, apalagi sekedar roman picisan.

Tentang Niat yang harus sejernih kepasrahan dalam do'a yang penuh harap padaNya :') | Semoga semuanya berakhir Husnul Khotimah Inshaa Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar