Rabu, 05 Desember 2012

Masa Depan Indonesia bukan Di Tangan Para Perokok!


Masa Depan Indonesia bukan Di Tangan Para Perokok!
Oleh: Yusna Fadliyyah Apriyanti

Indonesia mandiri dapat diwujudkan dengan pemuda yang berintelektual tinggi serta mampu melihat masa depan. Berhenti menyakiti diri dan kembali tergerak hatinya untuk merapatkan barisan untuk Indonesia baru tanpa kekangan rokok. Banyak orang yang tidak mengetahui atau tidak mau tahu tentang apa itu hukum dari rokok, sehingga banyak dari kita yang terjerumus ke dalamnya dan tanpa merasa malu lagi untuk menghisap rokok ini di depan umum.
Sesungguhnya apa hukum rokok itu? Allah SWT telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk memakan makanan yang halal dari rizki yang Allah SWT telah berikan kepada hamba-Nya, Allah SWT berfirman:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah:168) 1
Maka jelaslah dari ayat di atas perintah dari Allah SWT kepada hamba-Nya untuk makan makanan yang halal juga yang baik yang tidak ada kemudharatan / bahaya bagi badan atau menyakiti tetangga atau menyia-nyiakan harta, karena Allah SWT mengharamkan segala sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan kemudharatan, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan Rasul menghalalkan yang baik bagi mereka dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk“. (QS. Al-A’raf:157)1
Diantara kemudharatan pada zaman sekarang ini yang banyak dari kaum muslimin lalai dari padanya, baik dari kalangan pemuda ataupun yang dewasa yang kebanyakan dari mereka tidak mengetahui keburukan-keburukannya adalah apa yang terdapat pada rokok.
Sehingga tidak sedikit dari mereka yang secara terang-terangan merokok di depan orang banyak tanpa mengenal rasa malu, mereka tidak menjaga kehormatan-kehormatan orang-orang yang berada di sekelilingnya, sehingga mereka menganggap ini merupakan suatu hal yang biasa. Padahal sudah jelas bahwa rokok merupakan sesuatu yang haram dan juga merupakan sesuatu yang buruk yang dapat mendatangkan bahaya bagi diri dia sendiri dan bagi orang lain. Dari Sa’id Al-Khudriy ra bahwasanya Nabi SAW bersabda
“Tidak boleh memberi mudharat (kepada orang lain) dan tidak boleh saling menimpakan mudharat satu sama lain” (HR. Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni dll dan hadits hasan)
Setiap insan memiliki hak untuk dapat menikmati udara yang sehat, udara yang bersih tanpa asap rokok. Bangsa Indonesia sebenarnya tidak bodoh, masih banyak kaum mayoritas yang menolak adanya rokok dimuka bumi ini. Tapi seakan suara mereka itu hanya alunan lagu kasar yang sedang di-mute-kan hingga tak ada yang mendengar. Dunia telah meyakini bahaya rokok, dimana dalam satu rokok terbukti terdapat beratus racun didalamnya. Namun anehnya, di Negara yang sudah merdeka ini bahaya rokok masih sering dikaji ulang oleh masyarakat, dengan banyaknya keyakinan masyarakat bahwa mengkonsumsi rokok dapat memperpanjang umur, memberikan inspirasi, dan berbagai alasan lainnya.2
            Industri rokok diyakini memberikan penghasilan banyak kepada Negara, tapi sadar atau tidak sadar pengeluaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi efek samping dibalik kemempesonaanya sangatlah banyak, namun bedanya dana itu dibebankan kembali kepada rakyat yang mengkonsumsinya. Begitulah kiranya sebuah kesenangan sesaat, yang tidak memikirkan akibat dari kesempurnaan itu.

Prestasi yang memalukan
            Indonesiaku adalah Negara yang berkedaulatan, yang pantas untuk dihargai dan dibanggakan. Tanpa ada sebuah budaya mengerikan yang harus dipertahankan. Rokok adalah kebiasaan buruk yang sudah merajalela di Indonesia, dimana rakyat dari berbagai kalangan mampu untuk membelinya. Tukang sampah, yang sehari-hari hanya bisa makan sekali masih mampu membeli dan menikmati rokok. Seorang ayah di suatu daerah, mendahulukan rokok dari pada susu untuk anak bayinya. Bahkan pengeluaran untuk rokok di urutan kedua setelah makanan pokok. Untuk rumah termiskin yang memiliki pengeluaran untuk rokok, maka pengeluaran untuk rokok menempati urutan kedua pada tahun 2009. Rata-rata 11% pendapaan rumah tangga termiskin yang ada perokoknya digunakan untuk membeli rokok (Susenas 2003-2009) Mirisnya, ketika bahaya makin membeludak, penjualannya dengan cara apapun juga makin menggiurkan. 3 Harga rokok yang sangat murah dijual eceran dan mampu dibeli oleh bocah berumur 5 tahun. Kasus Aldi dari Sumatra, bocah berumur 2 tahun yang mampu menghabiskan 40 batang rokok tiap harinya makin menyayat hati. Semuanya menjadi catatan merah sejarah, bukti kemerosotan suatu bangsa.4
            Indonesia tercatat sebagai Negara ke 3 dengan konsumen rokok terbesar dunia pada data tahun 2012, 65 juta perokok atau 28 % per penduduk dengan 225 miliar batang per tahun dan terus menerus meningkat tiap tahunya.3 Sungguh prestasi buruk yang berhasil dicapai oleh Bangsa Indonesia. Disamping itu, Indonesia kembali dikenal dengan Negara ramah rokok, dengan akhirnya World Tobacco Asia atau biasa disingkat WTA berhasil kembali diadakan di Indonesia. WTA adalah sebuah pameran industri rokok asing dan lokal yang berkumpul untuk membicarakan masa depan industrinya. Masa depan untuk kembali memaksimalkan pemasaranya di Negara-negara bebas peraturan, salah satunya bangsa Indonesia.5 Acara yang pernah diadakan di Indonesia tahun 2010, kemudian 2011 diadakan di Filipina dengan mendapat banyak kecaman, kenapa akhirnya diadakan kembali di Indonesia tahun 2012 ini?
      Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan salah satu Negara yang tidak pernah menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang diterbitkan oleh Badan Kesehatan Dunia PBB di Jenewa, Swiss, pada Mei 2003 yang menjadi bukti prasangka Negara lainnya bahwa Indonesia tidak pernah berniat mengurangi tembakau. Padahal, pemerintah memiliki keuntungan banyak dengan menandatanganinya, diantaranya mendapat bantuan teknis mengubah pertanian dan support kepada petani untuk mengalihkan tanamannya dengan tanaman lain. “Negara yang telah menandatanganinya nantinya akan membuat undang-undang secara bertahap dengan konvensi. Antara lain, ia harus membuat kawasan bebas asap rokok dalam tempo lima tahun, menolak iklan rokok dalam tempo lima tahun, dan peringatan kesehatan berupa gambar pada setiap kemasan rokok selama tiga tahun sejak meratifikasi” Ujar Mary Assunta, Direktur Proyek Pengendalian Tembakau Internasional, Dewan Kanker Australia dan Penasihat Kebijakan Senior Aliansi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara.
Hal ini tentu berimplikasi memperburuk citra Indonesia di mata internasional. Indonesia juga akan dianggap tidak beradab karena mendukung kematian jutaan manusia yang diakibatkan asap racun candu rokok.
Pelaksanaan WTA Conference di Indonesia untuk kedua kalinya menunjukan kepada kita betapa kuatnya Industri rokok bercokol di bumi pertiwi untuk menjadikan Indonesia sebagai keranjang sampah nikotin dunia. Sebagai kelompok profesi kesehatan, Kami akan menjadi garda terdepan untuk menggagalkan segala upaya yang bertujuan menghancurkan kesehatan masyarakat Indonesia”  papar dr. Adang bachtiar, MPH, Sc.D Ketua KPK-Anti Rokok.

Bersihkan Indonesia dari kekangan Industri Rokok
            Dalam situs resminya World Tobacco Asia menyatakan alasan kembali penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah karena Indonesia dikenal sebagai pasar yang ramah rokok karena tiadanya kebijakan pengendalian total atau regulasi lain seperti di negara ASEAN lain.5 Indonesia juga dikatakan merupakan pasar rokok yang sedang berkembang paling pesat dengan 30 persen dari 248 juta penduduk tercatat sebagai perokok.3 Begitulah Indonesia dimata para kapitalis, karena pasarnya yang menjanjikan banyaknya penghasilan dari setiap masyarakat Indonesia.
            Karena Indonesia adalah masa depan kita, maka sebelum Industri rokok menghancurkan suatu peradaban dan menghancurkan masa depan bangsa, pemerintah harus bertindak tegas dengan berani mengambil keputusan untuk mengesahkan RPP Pengendalian Tembakau tersebut. Sudah saatnya pemuda Indonesia diberdayakan kembali, didengarkan aspirasinya dan diarahkan setiap langkahnya. Karena dengan membebaskan rokok berarti juga menghancurkan masa depan pemuda. Masih banyak hal yang bisa pemuda lakukan di masa produktifnya dari pada menjadi ahli hisap. Dan semua itu harus mulai diarahkan dari sekarang dengan dukungan pengesahan RPP Tembakau oleh Pemerintah untuk menghindari perokok baru dan melindungi perokok pasif, sehingga nantinya pemimpin Indonesia, dapat bekerja optimal dalam keadaan sehat, tanpa racun rokok yang pelan-pelan menghancurkan setiap saraf kebenaran.
           
Bangkitlah Pemuda
            Ditangan pemudalah bangkit setiap masa, menjadi penyetir peradaban membangun bangsa yang lebih baik. Indonesia mampu mandiri dengan sikap tegas para penguasa. Mampu menyatakan sikapnya dengan benar dan cepat, karena bangsa Indonesia tidak lagi butuh janji, tapi butuh aksi. “Leadership is not POSISITION, but Leadership is ACTION”. Karena itu Indonesia membutuhkan pemuda yang mampu menjadi kacamata bangsanya, sehingga menjadi Qudwah bagi setiap masyarakat yang dipimpinya.  Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu berfikir, bangsa yang selalu menjadi lebih baik tiap tahunya. Hentikan catatan merah ini, dan kembali dalam satu tujuan itu. Gapailah tujuan itu dengan semua proses yang mendukungnya, 
            Waktu terus berjalan, dan Indonesia selalu memimpikan perubahan besar. Perubahan yang semuanya itu harus bisa berasal dari pribadi bangsanya, dan selalu ingin diawali oleh para pemimpinnya. Maka Bangkitlah para pemuda, karena inilah kesempatan kita menguatkan idealisme untuk membawa Indonesia keluar dari kebiasaan buruk yang telah sudah menjalar, baik korupsi, rokok, dll. Inilah tahapan awal menuju Bangsa yang Mandiri secara Kedaulatan, Ekonomi dan Kebudayaan. Karena menciptakan pemimpin adalah cita-cita setiap masa, maka jangan pernah takut untuk bermimpi dan teruslah berusaha membina diri sendiri dan membina orang lain untuk menjadi ladang pengingat bagi diri sendiri. Karena semakin tinggi kedudukan setiap manusia, makin tinggi pula godaan yang menghampiri, hingga mampu menghancurkan dinding ke-idealisme-an  suatu bangsa. Maka kesehatan menjadi faktor yang sangat penting, karena dengan memiliki kesempatan sehat lah, kita dapat melakukan dan memperjuangkan sebuah Kebenaran.
            Bangkitlah para pemuda!! Karena Masa Depan INDONESIA ada ditangan kita!


REFERENSI
1Al Qur’anul Karim
2 Mr. Crabs, 5 Keuntungan Merokok, http://evo-red.blogspot.com/2012/05/5-keuntungan-merokok.html, 8 Oktober 2012
3 Brosur Info Forum Kesehatan Edisi III Mengejar Laju Kereta Tetangga” yang diterbitkan oleh Forum Parlemen Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan
4 Feriansyah, Kuat Merokok, Bocah 2,5 Tahun Jadi Populer.
5 Firmansyah,Indonesia Negara Konsumen Rokok Terbesar Ketiga di Dunia, http://rri.co.id/index.php/detailberita/detail/19715#.UIf5M2c_I7o, 7 Oktober 2012
6http://www.worldtobacco.co.uk/asia/

 

Keterangan: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba FIU 2012

Jumat, 16 November 2012

Indonesia Leadership Camp 2012-#PemimpinMuda

       9-12 November 2012, ILC diadakan kembali di UI untuk angkatan ke 3, Saya bersama 5 delegasi UIN lainya hadir disana, awalnya hanya berbekal pengalaman di BEM FKIK yang hanya seputar melaksanakan program kerja, namun banyak tamparan yang saya dapatkan ketika bisa berada disana. Berawal dari berkumpul di Balai Sidang Universitas Indonesia, tempat dimana biasanya diberikan penghargaan untuk para doktor lulusan UI, kami melewati pembukaan yang disambut hangat oleh ketua pelaksana dan perwakilan dari pihak UI. Bangga rasanya bisa berada pada momen yang luar biasa tersebut, tak terbayangkan dapat bertemu banyak mahasiswa dari berbagai universitas dan daerah, dari sabang sampai merauke. Awalnya semua mahasiswa masih duduk berdekatan dengan almamater senadanya, namun begitulah nikmatnya ukhuwah dapat mengubah kelam menjadi pelangi NUSANTARA.

Delegasi UIN Jakarta: Dono, yusna, herisma, hajiah, annisa, iqbal

       Awalnya saya pikir, panitia ILC ini adalah alumni UI, hingga sempat mengira bahwa LO saya adalah angkatan 2004, ternyata? Dia seumuran dengan saya, dan senangnya lagi kami sama-sama concern di bidang kesehatan, namanya Ghina Sonia, Ilmu Keperawatan UI 2010. Ghina seperti sahabat lama saya, begitu bertemu kita langsung dekat, mungkin karena banyak kesamaan hal yang bisa kita diskusikan. Back to topic, dihari pertama, sejujurnya panitia mengajarkan hal yang jelek, karena acara mampu mengulur waktu maghrib kita, hingga kita maghrib jam 18.30. Tapi materi pertama itu cukup membuat semuanya termaklumi, ada Bu Tri Mumpuni, Seorang Tokoh Perubahan yang tercatat di Republika. Banyak hal yang ibu sadarkan pada kami, barisan pemuda, dengan penyampaian yang bersahabat dan caranya menyajikan materi dengan selipan lagu yang membuat kita semangat mendengarkan.
Anis, yusna dan LO saya yang cantik nan Sholehah Ghina Sonia.. ^^

       Terimakasih Bu Tri, beliau menyadarkan kepada kita bahwa jika kita memiliki hati yang bersih, maka perubahan dapat kita ciptakan. Karena kita berada di masa dominasi investor, dimana semua itu tidak berimbang dengan rakyat, kesejahteraan hanya dapat dirasakan oleh pihak pemerintah dan industri, sehingga terlihat pola Top Down "Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin". Hanya Pemimpin yang tahu persis apa yang dimaui rakyatnya yang dapat menjadi jembatan pensejahteraan seluruh rakyat Indonesia, karena sebenernya pemimpin itu bekerja dengan rakyat. Fenomenal Tambang di Belitong yang dinilai menjadi pulau terkaya, tapi apa buktinya? mereka hanya menjadi kuli belaka. Karena seorang pemimpin itu dapat menghubungkan masyarakat lokal dengan sumber dayanya dan mampu membuat rakyatnya percaya akan kepemimpinannya. Ibu Tri juga mengingatkan kita akan perkatan John Kennedy "Jangan pernah mengatakan apa yang telah diberikan negara untuk kita, tapi katakanlah apa yang bisa kita lakukan untuk negara kita Indonesia??" Ibu Tri disana tak sendiri, beliau ditemani oleh Pak Taufik Bahaudin yang dengan tegas mengatakan pada kita "Leadership itu tidak bergantung pada jenjang pendidikan, anak siapa, dan lain-lain. Kalian jangan terlalu yakin, karena setelah ikutan ILC ini bukan berarti kalian menjadi leader, tapi kalian hanya menjadi sedikit tahu tentang leader. Leader itu ditentukan dengan mindsetnya/cara berpikirnya yang akhirnya akan menentukan apa yang akan ia lakukan"

     Malam itu ditutup dengan kreativitas tiap kelompok dalam memperkenalkan anggota kelompoknya, banyak hal unik yang kuingat, ada yang menggunakan cara visual dengan membuat drama agar mudah mengenal personil kelompoknya, namun waktu 5 menit tidak cukup membuat mereka hafal nama satu sama lain, hingga menjadi seakan cerita yang lucu, ada seseorang yang berperan menjadi stasiun, pada sesi kedua namanya disebut sebagai pencuri, tapi peran stasiun pastinya tidak bisa membuatnya berganti peran, dia hanya bisa tertawa dan pelan-pelan berkata "mas salah manggil" dan ternyata banyak salah manggil lainya, ada juga yang menggunakan nyanyian, guyonan dan sebagainya, sehingga banyak cara baru yang saya dapat dalam membuat suatu acara lebih menarik dengan penampilan instan yang lucu. 

      Hari kedua diisi oleh Pak Taufik Bahauni kembali, beliau menjelaskan dan menekankan tentang Integritas dan Kontribusi Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa. Masih saya ingat, hari itu tangal 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan, karena ada sms jarkoman dari Kominfo untuk mengheningkan cipta jam 8.15 ada sedikit permasalahan antara peserta dan pak taufik disana, Pak Taufik memang unik, beliau berbicara dengan gaya frontalnya dan selalu mendasari dengan akalnya, sehingga terkadang semua hal yang tak masuk akal membuat dia harus berani bersikap, ia menunjukkan sikap agak kerasnya pada kami dan akhirnya kami mengheningkan cipta lebih awal, di jam 8. Tak apalah bagi saya, waktu mungkin berimbas hanya pada kepatuhan kita pada pemimpin tapi jauh lebih penting persatuan di tempat kita berada, kalaulah tidak memungkinkan untuk jam 8.15 kenapa harus dipaksakan, substansinya kan lebih di mengheningkan ciptanya. Beliau menjelaskan lebih bagaimana sikap seorang leader itu, dari cara berpakaian, berkualitas, ketika mendapat amanah dan cara berbicaranya. Pak Taufik lebih menyadarkan kita tentang urgensi sebuah nilai, apapun yang kita lakukan seluruhnya harus memiliki nilai, karena itu nilai itu yang akan dibangun oleh SQ dan akan membentuk sebuah character. "Values watch your character, for it becomes your destiny". Values system itu sangat penting dalam kehidupan kita dan menjadi sebuah hal yang biasa kita lakukan. Karena itu Change your values, you'll change your self. Leader itu adalah seseorang yang mampu membius anggotanya untuk percaya dan respect kepada pemimpinya, ketika ada banyak hal yang menjadi pertimbangan forum dan tak berujung pada penyelesaian, disitulah tugas sang leader dalam mengambil keputusan, dan cara dan nilainya dalam menentukan keputusan itulah yang menentukan apakah ia seorang leader atau bukan. 

       Kemudian dilanjut dengan Seminar Nasional "Tantangan Kemandirian Indonesia dalam bidang sosial budaya, ekonomi, politik, lingkungan dan energi". kesan pertama saya adalah, sayang sekali tidak ada bidang kesehatan. Dua pembicara yang luar biasa yang memberikan gambaran banyaknya permasalahan di Indonesia, dan menyimpulkan bahwa seorang pemimpin itu harus terdidik dan memiliki pencerahan hati hingga berada jauh dari kekangan korupsi dan hal lain yang menggiurkan yang mampu menjual idealismenya hanya karena kepentingan diri pribadi mampu mengalahkan. Kita harus TOTALITAS dan berhenti berfikir banyak tentang harapan, seperti kata Nabi Yusuf: perang terbesar adalah melawan hawa nafsu kita. 

       Sore hari dilanjut dengan diksusi yang dipimpin oleh tiap fasilitator, forum diskusi ini dibagi 3 bagian, ekonomi politik, sosial lingkungan dan satu lagi saya lupa. Diskusi ini harus berakhir dengan sebuat komitmen atau pernyataan sikap dari setiap forumnya. Saya saat itu masuk dalam kelas ekonomi politik, awalnya bingung juga, anak kesehatan berbicara tentang ekonomi dan politik. Tapi karena adanya diskusi itulah saya menjadi sadar dan terketuk pintu hatinya, bahwa dunia ini tidak sesempit hal kesehatan saja namun banyak hal lebih dari itu, banyak permasalahan seperti birokrasi yang sulit, kebijakan publik yang tidak berpihak kepada rakyat, hingga media yang tidak mendukung kemandrian bangsa, disana kita mendiskusikan dan menyimpukan sebuah deklarasi yang menjadi action plan, yaitu 1. Sosial proyek, 2. konsumsi dalam negri, 3. makan komoditas lokal, 4. optimalisasi media, 5, mendorong kewirausahaan dianak muda. Dan banyak deklarasi yang juga disampaikan oleh kelompok lainya. 

      Malam hari ditutup dengan kenduri kebangsaan, hal yang paling ditnggu-tunggu, para peserta hadir menggunakan baju daerah dan menunjukan ciri khas kebangsaanya. Bangganya menjadi bangsa Indonesia yang memiliki banyak budaya. Diselingi dengan diskusi ringan dengan Bu Henri Sapari (Tokoh perempuan ekonomi yang selalu dibanggakan ayah saya), rasanya senang bisa mendengar dan melihat beliau langsung di depan mata, menceritakan banyak hal tentang pengalamannya semenjak menjadi mahasiswa.

       Hari ketiga, diisi oleh outbond yang luar biasa. Bersama kelompok Bareskim yang sering menang dan kompak dalam menyelesaikan berbagai permainan, hingga saat membuat kapal dari bambu dan tangki kami menjadi kelompok yang paling awal mengarungi sungai UI itu. walau sungainya penuh dengan sampah, tapi kita seakan tak memedulikan semuanya, yang terpenting kekompakan dan segera bisa melewati sungai itu. Beragam games yang memberikan banyak nilai dan unik juga kita lewati. Siangnya giliran seminar tentang enterpreunership yang diisi oleh Bapak Ahmad Juwaini dari dompet dhuafa, Kak Nadia dari wangsa jelita Saib dan Kak Prasetyo dari PT RUMA. Banyak hal baru yang mereka salurkan pada kami, tentang pengalaman dan jiwa sosial yang mereka berikan. Yang paling menarik tentunya bagian kak Nadia Saib, karena persamaan profesi yang kita geluti. Beliau membuat produk Wangsa Jelita yang cukup unik dengan ide sederhananya, membuat sabun dari bahan natural. awalnya berniat menjadi enterpreuner tapi mengalihkan tujuan menjadi sosialenterpreuner, katanya bedanya charity dengan sospreu adalah jika charity kita memberikan uang 1000 lalu selesai, kalau sospreu kita berikan uang 1000 bisa mereka gunakan untuk menghasilkan 2000, 3000 dan selanjutnya, dan atas niat bermanfaat bagi orang lain yang selalu mendorongnya memajukan wangsa jelita. Sabun yang sudah menjadi trend di bandung. Dan Kak Nadia menyatakan bahwa tidak semua orang harus menjadi seorang enterpreuner, kerjakanlah apa yang kita mau dan bertanggung jawablah dengan apa yang kita kerjakan itu lebih baik. 



       Hari itu dimulai dengan presentasi sosial project dan sosial enterpreuner dari mahasiswa terpilih yang nantinya akan diberikan dana oleh panitia untuk dapat merealisasikannya. Disana, banyak hal baru dan cambukan terbesar buat diri ini, karena baru sadarnya saya bahwa saya bertemu langsung dengan orang-orang hebat yang telah melakukan banyak hal nyata di daerah mereka berada. Dimana kita di ibu kota hanya bisa turun ke jalan dan menyuarakan aspirasi rakyat, disisi lain mereka sudah melakukan berbagai hal mengupayakan solusi dari permasalahan tersebut. Ada banyak orang disana yang hadir sebagai seseorang yang memiliki banyak komunitas di daerahnya, komunitas pengusaha, komunitas peduli lingkungan dan banyak hal yang sudah mereka lakukan. Itulah hebatnya para pemuda, tak pernah diam dan terus bergerak untuk membuat suatu perubahan. 

see this video: http://www.youtube.com/watch?v=Q4v-2NK9R2U


      Hari itu ditutup dengan talkshow dari guru besar yang menorehkan banyak nilai pada kami, seorang mahasiswa yang terkadang sulit mendahulukan akal dari apa yang kami lakukan. Memulai dengan memaki kita dengan sebutan, Mahasiswa itu To Much talk and no action!! Tingkat kemampuan bahasanya jelek, sehingga semakin gag jelas bicaranya, karunia Tuhan sering gag di pakek, melakukan banyak program tahunan tapi gag penah make otak, cara berfikirnya rusak, memuja trainer-trainer yang menguasai teknik manupulatif communication, Nasionalisme yang dipertahankan adalah nasionalisme model Bonek, anarkisme yang dipertahankan. Tapi beliau mengimbangi dengan memberitahukan caranya, semua itu harusnya menjadi suatu hal yang semakin kita sadari, bahwa dialog itu tidak akan berhasil tanpa contoh yang nyata. Maka jika kita ingin melakukan suatu perubahan, ubahlah terlebih dahulu diri kita, pantaskan diri kita untuk dapat berbicara disana, diimbangi dengan kompeten dibidang ilmu masing-masing dari kita. Karena klo hal kecil dalam diri kita saja tidak bers, bagaimana mau ngomong negara. Jangan terlalu mengasihani diri sendiri atau akan kita dapatkan sebuah pengabaiak waktu, penundaan, pengabaiaan hal-hal kecil dan akhirnya tidak ada concern for quality. Sebuah tamparan yang sangat membangun, dibuktikan dengan sedikitnya peserta yang mengabaikan setiap perkataanya. Itulah contoh leader yang digambarkan oleh pembicara-pembicara sebelumnya gumam saya dalam hati.

       Dan malam itu mungkin menjadi malam terakhir buat kami, karena besok setelah kami melakukan kunjungan ke gedung DPR, kami akan kembali ke kehidupan nyata kami. Malam yang cukup indah karena malam itu juga, kami mendeklarasikan nama angkatan kami, yaitu #GERAKANMUDAMEMABANGUN. keesokan harinya kita melakukan kunjungan ke gedung DPR, dan disambut dengan hangat oleh Pak Mahfudz Shiddiq dari komisi 1 DPR. Sebenernya ini menjadi kali ke 3 aku duduk di kursi DPR, tapi hari itu menjadi hari yang luar biasa, karena aku berada diantara calon-calon pemimpin pula, hingga diskusi semakin menajam dan kritis, tapi memang kesimpulan dari diskusi itu adalah kita yang terlalu sering menjugde anggota DPR yang sering tidur lah, dan tidak menyuarakan aspirasi rakyat, namun kita harus menyadari posisi itu juga sulit, banyak hal yang harus dipertimbangkan disana, kuat mental dan harus terus idealis agar dapat bersikap jujur dan selalu memilki pencerahan hati, hingga tidak mudah tergiur oleh kenikmatan yang dijanjikan, uniknya peserta ada yang berniat mengusulkan DPR tidak menggunakan AC, karena akan membuat ruang DPR nyaman untuk tidur, haha.. usulan yang baik. Disana kami sukses mengabadikan peserta ILC seluruhnya di tangga yang menampakkan gedung kura-kura itu. Dan acara itu berakhir di adutorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan berbagai pernghargaan untuk para peserta yang berhasil dalam essay, sosial proyek dan sosial enterpreuner nya, semoga walau sebagian besar dari kita itdak berhasil mendapatkan hadiah yang luar biasa itu, tapi dengan niat yang besar untuk mengubah bangsa, semoga mampu membuat gerakan untuk terus mewujudkan proyek-proyek yang telah kami canangkan, amin...




ILC 2012-Global Leaders, Indonesian Colours!!!
Pemimpin Muda-Yes We are!!!!

Sabtu, 22 September 2012

Jejak Mahasiswa FKIK UIN dalam Aksi Tolak WTA


Rekaman Aksi Tolak WTA, 19 September 2012 di JCC
  

           Kejadian itu begitu tak terduga, seluruh perabotan acara yang terbuat dari alumunium jatuh dan menimpa massa yang sedang mempertahankan posisinya dan begitu seterusnya. Mengikuti arus massa, awalnya tak berniat untuk maju melangkah, tapi serentak dengan kegeraman para aparat akhirnya mereka mereka menjadi beringas dengan kuat mendorong kami. Regina salah satu Mahasiswa UI 2012 menjadi korban dalam kejadian ini.

Pada saat itu massa yang ada di posisi depan adalah border laki-laki dan dilapisi border perempuan. Sesaat kukira kami akan terus maju dan menerobos aparat, tapi ternyata Kak Yudi (Komando dari UI) menyuruh kita untuk mundur, tapi tak disangka saat kita mundur dan berusaha mempertahankan posisi, aparat malah mendorong lebih kencang lagi dan akhirnya massa terjatuh dan saling tumpuk menumpuk, disusul dengan jatuhnya perabotan acara. Aku sendiri yang berada dilapisan kedua gusar juga, barisan border yang kuat terlepas dan berserakan, aparat dengan beringas menambahi  memukul massa laki-laki. Komando dengan sigap menyuruh massa berkumpul mundur dan duduk sebagai tanda kami menyerah sesaat, agar aparat juga berhenti menyerang massa. Saya bingung dan kesal, diikuti dengan tangisan kawan-kawan sekitar. Saya hanya bisa terus menyalurkan semangat dan menenangkan mereka.

Begitulah kira-kira klimaks kejadian siang hari itu, dimana sebelumnya kami berada di luar pagar JCC. Berkumpul di depan gerbang utama bersama dengan massa dari Uhamka dan UMJ beserta organisai masyarakat lainya. Dalau satu tujuan menyeru untuk Gagalkan WTA atau World Tobacco Asia yang kali kedua diadakan di Indonesia. Ironisnya kenapa harus selalu di Indonesia? Semua massa akhirnya berjalan dalam satu borderan menuju gerbang samping dekat gedung JCC. Massa terus menerus disemangati oleh komando pusat yang dipegang oleh Bapak Fuad Baraja. Mahasiswa UIN, UMJ, dan UHAMKA bergantian orasi diatas mobil untuk terus menerus menyemangati massa. Sempat juga massa beringas, sebabnya polisi yang berjaga tak juga memberikan kami izin masuk untuk menyerukan aspirasi rakyat. Sejujurnya saja pribadi memaklumi keadaan itu, keadaan kegalauan polisi dimana hatinya berpihak pada kebenaran tapi ia harus bekerja sesuai apa ia dibayar.

Disana sempat massa mendorong gerbang hingga hampir saja gerbang itu hancur dan roboh, polisi kembali mengingatkan agar tidak merusak fasilitas karena akan melanggar undang-undang demokrasi di Indonesia. Komandopun kembali mengingatkan agar kita terus mengutamakan aksi damai, tanpa merusak fasilitas. “Dorong boleh, tapi jangan rusak yah”, Pak Martinpun mengingatkan. Sebagian dari massa di luar gerbang, berangsur-angsur diambil untuk akhirnya masuk kedalam dan melepaskan almamater sejenak.

Disana kami masuk sendiri-sendiri dan ketika di dalam, langsung kami menggaet tangan sesame massa yang sedang membuat borderan, disana mereka bertugas menghalangi pengunjung untuk masuk melalui pintu utama, dan saat ke pintu samping, pengunjung dihadapkan dengan massa aksi yang menyorakkan kata-kata “Tolak WTA”, “Gagalkan WTA”, “Go Home”,”Go to Hell”.  Sehingga tercapailah tujuan membuat pengunjung tidak nyaman datang ke acara WTA tersebut. ”Ujar salah satu kawanku saat ia termasuk bagian dari massa yang disuruh masuk sendiri-sendiri kedalam.

Setelah adzan dzuhur berkumandang, massa diarahkan untuk sholat dan makan dulu. Usaha kita pastinya akan sia-sia tanpa kekuatan do’a. Karena hanya Allah lah yang mampu membukakan pintu hati para penjajah itu. Setelah selesai, kami diperintahkan untuk masuk berlima-lima dan melepaskan almamater sejenak, saat sudah sampai almamaer kembali dikenakan dan bergabunglah bersama massa dari UI yang sudah mendahului aksi di dalam. Kagumnya disana komando dipegang oleh Mahasiswa UI, perwakilan dari BEM KM hingga BEM UI ikut turun aksi, Kak Faldo Milano dan Kak Azhar Nurun Ala ikut memanasi semangat massa. Segera kami massa yang tadinya di luar pagar bergabung dengan massa dari UI hingga terasa persatuan itu dimana saat saya menjadi border, samping kiri saya Berjaket Kuning dan samping kanan saya berjaket hijau, tanpa harus heran kami tetap bergaet tangan dengan kuat membentuk borderan yang tak terkalahkan.

Perwakilan mahasiswa terus menerus beradu argument agar tujuan kita tercapai, WTA ini dihentikan dan mereka berjanji tidak akan mengadakan WTA di Indonesia. Tapi tetap saja mereka tidak mau berjanji, akhirnya massa gusar juga. Tak pernah habis semangat ini, apalagi selalu dibakar dengan lagu-agu perjuangan Totalitas Perjuangan, Buruh Tani, Hitam Putih, dan Darah Juang. Taktik dari komando UI pun mulai berhasil kita jalankan ketika akhirnya massa yang banyak berhasil menerobos pintu masuk JCC karena konsentrasi aparat lebih diarahkan ke pintu kiri yang sedang di dobrak oleh barisan kuat mahasiswa laki-laki. Mungkin banyak massa yang masuk terjepit di pinggiran pintu, tapi kesakitan itu kemudian hilang dengan semangat kesatuan dalam borderan massa saat dikumpulkan didalam. Yah, akhirnya kami berhasil masuk kedalam.

Aksi itu menjadi aksi terbesar dalam hidup saya pertama kali, dimana sebelumnya saat mengikuti aksi BBM saya berada dalam barisan akhwat KAMMI yang selalu dijaga dalam borderan, hingga tak pernah menyentuh suatu kerusuhan dibarisan depan. WTA adalah isu yang sejujurnya baru saya ketahui  saat ada panggilan aksi WTA dipertengahan Ramadhan, saat itu saya masih keheranan dengan isu ini, tapi setelah diskusi dan banyak dijelaskan oleh kakak-kakak yang telah mendahului gerakan tobacco control akhirnya saya setuju dan ikut bergabung dalam barisan mereka, saat itu saya mewakili Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syahid.
 
Mulai saat itu saya berazam untuk menyebarkan semangat itu, semangat untuk menolak kedzoliman yang dilegalkan oleh pemerintah. Semangat yang akhirnya membawa saya menulis tentang Tolak WTA di bulletin Farmasi dan menyemangati teman sekelas untuk ikut andil dalam gerakan aksi Tolak WTA ini. Sulit memang, dimana isu WTA ini hanya besar di sebagian jurusan saja. Kami mahasiswa Farmasi yang sering kali disibukkan dengan laporan praktikum, jarang sekali peduli akan isu ini.  Tapi hari itu saat semangat saya sedang menggebu, saya kumpulkan teman-teman yang memang vocal diangkatan dan dilanjutkan dengan melobby semua dosen yang mengajar hari rabu, menggeser jadwal praktikum dan akhirnya menggerakkan kesadaran kawan-kawan untuk ikut aksi. Juga memasuki kelas-kelas tiap jurusan disetiap angkatan dan diakhiri dengan mengumpulkan massa di auditorium FKIK. Dan pagi itu, dimana orang-orang masih enggan menggerakkan badannya, kami MAHASISWA FKIK UIN siap berangkat menuju JCC dengan membawa 150 massa aksi.

Yah walaupun pada aksi ini didapatkan hasil yang kurang memuaskan, tapi akhirnya kami menyadari bahwa semua ini memang tugas besar kita. Melihat dari keputusan yang disampaikan oleh kak Azhar di depan massa aksi dan juga dituliskan dalam websitenya http://azharnurunala.com/2012/09/tragedi-regina-ketidakjelasan-regulasi-rokok-di-indonesia/ Pihak WTA berjanji untuk tidak mengadakan WTA kembali di Indonesia di 2014 dan selanjutnya, WTA 2012 tidak bisa kita gagalkan karena Mr. Ian Faux mengatakan bahwa“We are legal here, If you wanna protest, Just protest to your government” Yah memang kata-katanya itu benar, kita harus menjadi garda terdepan dalam mengatasi isu ini, hingga presiden SBY mampu menandatangani RPP Tembakau, dan sampai saat itu terjadi kami sebagai MAHASISWA tidak akan diam saja, karena kami akan terus mengawasi dan mendorong agar pemerintah sadar bahwa sudah saatnya kita keluar dari kekangan Industri Rokok. Karena Indonesia tidak BODOH, dan pemuda Indonesia harus bebas dari racun rokok yang mampu menghancurkan penggunanya kurang dari 5 tahun.




 Yusna Fadliyyah Apriyanti, Departemen Kemahasiswaan BEM FKIK 


My journey in pharmacy part 7

Sudah lama ternyata tidak melanjutkan part ini, Part yang selalu membangun rasa banggaku terhadap takdir yang Allah berikansetiap detiknya

Dengan almamater yang melekat pada diri, kami Mahasiswa Farmasi UIN Syarif Hidayatullah mendapat mata kuliah yang sangat spesial di semester 5 ini. Mata kuliah Kimia Makanan Halal. Ternyata di dunia ini semua mulai abu-abu dalam segi pangan. Makanan siap saji, bahkan bahan makanan mentah yang berada di pasaran. Pantas saja manusianya makin keras kepala, ternyata semua itu bisa bersumber dari apa yang mereka makan.

Apa arti Halal itu? Bahkan semua menjadi abu-abu karena Filosofi halal belumlah terdefinisikan secara jelas, membuat semua bisa memaknainya. Apresiasi untuk Thailand yang sudah memiliki HSC (Halal Science Center) dengan penilitian-penilitianya yang mulai maju, karena pemerintahannya selalu mendukung masyarakat untuk meningkatkan potensi bangsanya. Dimana mereka mulai memperjelas lagi yang mana yang halal dan yang haram. Bahkan di Jepang sendiri, yang mayoritas penduduknya tidak beragama meyakini bahwa hanya makanan halal lah yang baik untuk tubuh, hingga mereka telah memulai penelitian kearah sana..

Apa itu halal? Semua hal yang tidak bertentangan dengan hukum syara (Al-Qur'an dan Hadist). Lalu bila dihadapkan dengan suatu pangan yang belum jelas status kehalalalnya banyak yang beranggapan, cukup dengan membaca basmallah semuanya menjadi aman. Lalu apakah sebuah kebenaran itu akan terus kita tutupi. Justru itulah fungsi adanya mata kuliah ini..

Kimia Makanan Halal membicarakan tentang bagaimana suatu makanan itu dinyatakan halal dan dinyatakan haram. Tapi jangan salah, semua hal yang telah jelas dijabarkan Al-Qur'an tentang mana yang haram tetap akan dikatakan haram tanpa harus ada penelitian tentang kimianya..

Mengapa pangan halal itu penting? karena hanya makanan halal saja lah yang bermanfaat bagi manusia, aman serta baik dikonsumsi oleh tubuh manusia untuk mencapai kemaslahatan manusia itu sendiri.

Hikmah dibalik laranganya? Yang paling pasti adalah menguji keimanan seseorang. Seperti setiap orang yang telah merasakan khamar dan daging babi, mereka selalu mengatakan keduanya sangatlah nikmat, tapi ternyata dibalik kenikmatanya, terdapat banyak hal buruk disebabkanya. Adanya cacing pita di dalam daging babi, karena babi termasuk hewan yang memakan kotoranya sendiri. Rusaknya otak dan bagian tubuh lainya disebabkan khamar,dll. Dan larangan untuk mengkonsumsinya itu telah ditulis dalam firman surat cintaNya.

"Andaikata kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, niscaya langit dan bumi ini serta makhluk yang didalamnya akan rusak!" (Al-Mu'minun: 71)




Di Indonesia sendiri, Lembaga yang menilai dan menyeleksi makanan halal adalah LPPOM-MUI, dan dari seluruh industri farmasi di Indonesia, hanya 30 % yang sudah memiliki sertifikat halal dan sisanya masih tidak jelas statusnya. Cobalah sesekali berkunjung ke salah satu Industri Farmasi dan tanyakan tentang bahan dasar pembuatan obatnya, mayoritas akan menjawab bahwa "gelatin" untuk membungkus obatnya import, dan di import dari negara non muslim, dan tahukan kalian bahwa Gelatin di luar negri itu 90% berasal dari pangkreas BABI, dan sisanya SAPI, walaupun SAPI yakinkah bahwa hewan itu disembelih dengan nama Allah?

Mengapa semua ini bisa terjadi? Karena belum adanya undang-undang yang mengikat produsen makanan, obat-obatan ataupun kosmetik yang memberikan hukuman ketika barang-barang produksinya belum mendapat sertifikasi halal.

"Mengkonsumsi yang halal dan thayib (baik, aman, higienis) merupakan perwujudan dari ketaqwaan kepada Allah SWT".

Menurut Yusuf Qardhawi, ada 11 prinsip islam tentang pangan halal
1.  Asal tiap-tiap sesuatu adalah mubah
Pada dasarnya semuanya ditetapkan Islam bahwa asal sesuatu yang diciptakan Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali karena ada nas yang dengan tegas dari syar'i yang mengaharamkannya.

"Apa saja yang Allah halalkan dalam kitab-Nya, maka dia adalah halal dan apa saja yang Ia haramkan, maka itu adalah haram. Sedang apa yang Ia diamkan, maka dia dibolehkan. Oleh karena itu terimalah dari Allah kemaafanya itu, sebab sesnungguhnya Allah tidak akan lupa sedikirpun" Kemudian Rasulullah membaca ayat : dan Tuhanmu tidak lupa (Riwayat Hakim dan Bazzar)

"Dan Allah telah memerinci kepadamu sesuatu yang Ia telah haramkan atas kamu" (Al An'am:119)

Hadist dan ayat diatas umumnya meliputi soal-soal makanan, perbuatan dan lain-lain.




Berbeda sekali dengan urusan ibadah. Urusan itu semata-mata urusan agama yang tidak ditetapkan, melainkan dari jalan wahyu.


"Barangsiapa membuat cara baru dalam urusan kami, dengan sesuatu yang tidak ada contohnya, maka dia tertolak" (Riwayat Bukhari Muslim)

2. Menentukan Halal-Haram Semata-mata hak Allah
 Dasar kedua bahwa Islam tlah memberikan suatu batas wewenang untuk menentukan halal dan hara, yaitu dengan melepaskan hak tersebut dari tangan manusia.

"Dan jangan kamu berani mengatakan terhadap apa yang dikatakan oleh lidah-lidah kamu dengan dusta, bahwa ini halal dan ini haram, supaya kamu berbuat dusta atas (nama) Allah, sesungguhnya orang-orang yang berani berbuat dusta atas (nama) Allah tidak akan dapat bahagia" (An-Nahl: 116)


3. Mengharamkan yang Halal dan Menghalalkan yang haram sama dengan syirik
"Aku ciptakan hamba-hamba Ku ini dengan sikap yang lurus, tetapi kemudian datanglah syaitan kepada mereka. Syaitan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya, dan mengharamkan atas mereka sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak turunkan keterangan padanya." (Riwayat Muslim)

"Hai orang-orang yang beriman: Janganlah kamu mengharamkan yang baik-baik (dari) apa yang Allah telah halalkan buat kamu, dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang suka mlewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang suka melewati batas. Dan makanlah sebagian rezeki yang Allah berikan kepadamu dengan halal dan baik, dan takutlah kamu kepada Allah zat yang kamu beriman dengannya" (Al Maidah: 87-88)

4. Mengaharamkan yang halal akan berakibat timbulnya kejahatan dan bahaya
 Karena itu di dalam Islam cara Allah menutupi kesalahan, bukan dengan mengharamkan barang-barang baik yang lain, tetapi ada beberapa hal yang diantaranya ialah:
-Taubatan Nasuha/ Taubat dengan ikhlas
-Dengan mengerjakan amalan-amalan yang baik
-Bersedekah karena shadaqah itu dapat menghapus dosa
-Dengan ditimpa oleh beberapa musibah dan cobaan, dimana keduanya menjadi pelebur dosa-dosanya


5. Setiap yang halal tidak memerlukan yang haram
"Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali disitu memberikan suatu jalan keluar yang lebih baik guna mengatasi kebutuhanya itu". Allah mengharamkan riba, tapi dibalik itu Allah berikan perdagangan yang membawa untung. Allah menharamkan zina, tapi dibalik itu Allah berikan perkawinan, Allah mengharamkan makanan yang haram, tapi dibalik itu masih banyak makanan yang halal. Sehingga tidak satupun alasan dalam sebuah kesempitan untuk melakukan yang haram.
 

6. Apa saja yang membawa kepada haram adalah haram
Sesuai prinsip yang telah diakui Islam, apabila Islam telah mengharamkan sesuatu, maka wasilah dan cara apapun yang dapat membawa kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram.

Contohnya Allah mengharamkan zina, maka semua pendahulunya adalah haram. Berdua-duaan, minum khamar, merokok, bercampur dengan bebas, nyanyi gila-gilaan dan foto-foto telanjang.

Begitulah, maka semua yang dapat membantu kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram juga. Dan semua yang membantu kepada orang yang berbuat haram, maka dia akan terlibat dalam dosanya juga.

7. Bersiasat terhadap hal yang haram, hukumnya adalah haram
Yaitu suatu rencana atau akal-akalan untuk melakukan hal yang dilarang dengan mengubah baik bentuk dan caranya. Contohnya banyak orang melakukan riba di zaman sekarang namun mengatakan dengan nama jual beli. Ada juga sebuah golongan yang menganggap halal minum arak dengan nama lain.

8. Niat baik tidak dapat melepaskan yang haram
Adapun masalah haram tetap dinilai haram, betapapun baik dan mulainya niat dan tujuan itu. Maka selamanya yang haram itu tidak boleh dijadikan alat untuk mencapai tujuan yang terpuji. Syariat islam tidak membenarkann prinsip apa yang disebut al-ghuyah tubarrirul wasilah (untuk mencapai tujuan, cara apapun dibenarkan). Sehingga bila seseorang mendapat uang hasil riba, maka walaupun ia gunakan untuk mendirikan masjid, maka tetap saja tidak dapat menjadi syafaat untuknya.

9. Menjauhkan diri dari syubhat karena takut terlibat dalam haram
"Yang Halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas, dianta keduanya itu ada beberapa perkara yang belum jelas (syubhat), banyak orang yang tidak tahu: apakh dia itu termasuk bagian yang halal ataukah yang haram? maka barangsiapa yang menjauhinya karena hendak membersihkan agama dan kehormatannya, maka dia akan selamat, dan barangsiapa mengerjakan sedikitpun daripadanya hampir-hampir ia akan jatuh ke dalam haram, sebagaimana orang yang mengembala kambing di sekitar daerah terlarang, dia hampir-hampir akan jatuh kepadanya. Ingatlah! Bahwa tiap-tiap raja mempunyai daerah larangan. Ingat pula, bahwa daerah larangan Allah itu ialah semua yang diharamkan." (Riwayat Bkhari, Muslim dan Tarmizi dan riwayat ini adalah lafal Tarmizi)

10. Sesuatu yang haram berlaku untuk semua orang
 Haram adalah pandangan syariat Islam mempunyai ciri menyeluruh dan mengusir. Oleh karena itu tidak ada sesuatu yang diharamkan selain orang Arab tetapi dihalalkan buat orang arab, dsb

"Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tanganya" (Riwayat Bukhari)

11. Keadaan terpaksa membolehkan yang terlarang.
Islam pun tetap menghargai keadaan dimana tidak terelakkan untuk melakukan suatu hal yang haram, dalam keadaan yang sangat tidak memungkinkan untuk mencari suatu hal yang halal lagi. Oleh karena itu Allah mengatakan, sesudah menyebut satu-persatu makanan yang diharamkan, seperti: bangkai, darah, dan babi:

"Barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak segaja dan tidak melewati batas, maka tiada berdosa atasnya, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih" (al-Baqarah:173)




Nantikan kelanjutanya di semester 5 ini, selanjunya akan ada pelajaran tentang undang-undang pangan halal, sistem jaminan halal, sistem birokrasi & lembaga sertifikasi, teknologi & kehalalan produk pangan, Analisis titik kritis pangan halal, hingga teknik analisis laboratorium makanan halal... :)