Kamis, 25 Juni 2009

MUBES KARIB-HK

Hari ini,,,
KARIB ngadain MUBES,,
rencananya ngebahas LPJ ma milih president bru,,

awalnya aku punya feeling nggak enak
tapi,, karena president aku udah bilang semua dah di urusin sekre1
aku tenang aj,,
coz, aku tahu pasti semua beres di tangan dya,,

tapi,,
pagi-pagi,,
aku dah bela-belain dateng ke UQ..
yang sebenernya jauh banget dari rumah aku,,
ternyata,, dya nggak ngeprint LPJ akhwat,,,
bneran,, saat itu juga, aku kcewa,,
ngerjain itu tuh buth perjuangan,,,
ngantrian ma yang mw mke buat POS-HK,,
dan lain-lain,,
wlaupun emang ujungnya ngaret,,

tapi,, selesain itu tuh lega banget,,
tapi ternyata,,, gtu hasilnya,,,
aku nggak ngerti alasannya,,
klo cma, g punya cukup uang sih,,,
itu bukan alasan,,,
knapa yah???
aku nggak ngerti,, habis dya tuh orangnya pendiem,,
nggak ada tmen aku yang ngerti dya,,
bahkan temen sdnya,,,

yah,, tapi masih ada harapan deh,,
buat ngewarisin lpj yang bner,,
do'ain aku yah..

Selasa, 23 Juni 2009

Catatan Akhir Sekolah

I remember…The way you glanced at me, yes I remember
I remember…When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
yes I remember


By Mocca

Hukum Ketidakteraturan

Ilmu Termodinamika Menyanggah Evolusi

Hukum II Termodinamika, yang dianggap sebagai salah satu hukum dasar ilmu fisika, menyatakan bahwa pada kondisi normal semua sistem yang dibiarkan tanpa gangguan cenderung menjadi tak teratur, terurai, dan rusak sejalan dengan waktu. Seluruh benda, hidup atau mati, akan aus, rusak, lapuk, terurai dan hancur. Akhir seperti ini mutlak akan dihadapi semua makhluk dengan caranya masing-masing dan menurut hukum ini, proses yang tak terelakkan ini tidak dapat dibalikkan.

Kita semua mengamati hal ini. Sebagai contoh, jika Anda meninggalkan sebuah mobil di padang pasir, Anda tidak akan menemukannya dalam keadaan lebih baik ketika Anda menengoknya beberapa tahun kemudian. Sebaliknya, Anda akan melihat bannya kempes, kaca jendelanya pecah, sasisnya berkarat, dan mesinnya rusak. Proses yang sama berlaku pula pada makhluk hidup, bahkan lebih cepat.

Hukum II Termodinamika adalah cara mendefinisikan proses alam ini dengan persamaan dan perhitungan fisika.


Hukum Termodinamika menyatakan bahwa kondisi-kondisi alam selalu mengarah kepada ketidakteraturan dan hilangnya informasi, sedangkan teori evolusi adalah keyakinan tidak ilmiah, yang sama sekali bertentangan dengan hukum ini.

Hukum ini juga dikenal sebagai "Hukum Entropi". Entropi adalah selang ketidakteraturan dalam suatu sistem. Entropi sistem meningkat ketika suatu keadaan yang teratur, tersusun dan terencana menjadi lebih tidak teratur, tersebar dan tidak terencana. Semakin tidak teratur, semakin tinggi pula entropinya. Hukum Entropi menyatakan bahwa seluruh alam semesta bergerak menuju keadaan yang semakin tidak teratur, tidak terencana, dan tidak terorganisir.

Keabsahan Hukum II Termodinamika atau Hukum Entropi ini telah terbukti, baik secara eksperimen maupun teoretis. Albert Einstein menyatakan bahwa Hukum Entropi akan menjadi paradigma yang sangat berpengaruh di periode sejarah mendatang. Ilmuwan terbesar di masa kita ini mengakuinya sebagai "hukum utama dari semua ilmu pengetahuan". Sir Arthur Eddington juga menyebutnya sebagai "hukum metafisika tertinggi di seluruh jagat".1

Teori evolusi adalah klaim yang diajukan dengan sepenuhnya mengabaikan Hukum Entropi. Mekanisme yang diajukannya benar-benar bertentangan dengan hukum dasar fisika ini. Teori evolusi menyatakan bahwa atom-atom dan molekul-molekul tidak hidup yang tak teratur dan tersebar, sejalan dengan waktu menyatu dengan spontan dalam urutan dan rencana tertentu membentuk molekul-molekul kompleks seperti protein, DNA dan RNA. Molekul-molekul ini lambat laun kemudian menghasilkan jutaan spesies makhluk hidup, bahkan dengan struktur yang lebih kompleks lagi. Menurut teori evolusi, pada kondisi normal, proses yang menghasilkan struktur yang lebih terencana, lebih teratur, lebih kompleks dan lebih terorganisir ini terbentuk dengan sendirinya pada tiap tahapnya dalam kondisi alamiah. Proses yang disebut alami ini jelas bertentangan dengan Hukum Entropi.

Ilmuwan evolusionis juga menyadari fakta ini. J. H. Rush menyatakan:

Dalam perjalanan evolusinya yang kompleks, kehidupan menunjukkan perbedaan yang jauh dengan kecenderungan yang dinyatakan Hukum II Termodinamika. Sementara Hukum II menyatakan pergerakan irreversibel ke arah entropi yang lebih tinggi dan tak teratur, evolusi kehidupan berkembang terus ke tingkat yang lebih teratur.2

Dalam sebuah artikel di majalah Science, ilmuwan evolusionis, Roger Lewin, menyatakan kebuntuan termodinamis dari evolusi.

Masalah yang dihadapi para ahli biologi adalah pertentangan nyata antara evolusi dan Hukum II Termodinamika merupakan. Sejalan dengan waktu, semua sistem akan rusak, semakin tidak teratur bukan sebaliknya.3

Ilmuwan evolusionis lainnya, George Stravropoulos, menyatakan kemustahilan termodinamis pembentukan kehidupan secara spontan dan ketidaklayakan penjelasan adanya mekanisme-mekanisme makhluk hi-dup yang kompleks melalui hukum-hukum alam. Ini dinyatakannya dalam majalah evolusionis terkenal, American Scientist:

Namun sesuai dengan Hukum Termodinamika II, dalam kondisi biasa tidak ada molekul organik kompleks dapat terbentuk secara spontan. Sebaliknya, molekul kompleks akan hancur. Memang, semakin kompleks sebuah molekul, semakin tidak stabil keadaannya dan semakin pasti kehancurannya, cepat atau lambat. Kendatipun melalui pembahasaan yang membingungkan atau sengaja dibuat membingungkan, fotosintesis dan semua proses kehidupan, serta kehidupan itu sendiri, tidak dapat dipahami berdasarkan ilmu termodinamika ataupun ilmu pasti lainnya.4

Seperti telah diakui, Hukum II Termodinamika merupakan rintangan yang tak dapat diatasi oleh skenario evolusi, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun logika. Karena tidak mampu mengajukan penjelasan ilmiah dan konsisten, evolusionis hanya dapat mengatasi rintangan ini dalam khayalan mereka. Sebagai contoh, Jeremy Rifkin, menuliskan keyakinannya bahwa evolusi mengungguli hukum fisika dengan suatu "kekuatan ajaib":

Hukum Entropi mengatakan bahwa evolusi menghabiskan energi keseluruhan yang tersedia bagi kehidupan di planet ini. Konsep evolusi kami adalah sebaliknya. Kami yakin bahwa evolusi secara ajaib menghasilkan nilai energi keseluruhan yang lebih besar dan keteraturan di bumi ini.5

Kata-kata ini jelas menunjukkan bahwa evolusi sepenuhnya merupakan sebuah keyakinan dogmatis.

MITOS "SISTEM TERBUKA"

Dihadapkan pada semua kebenaran ini, evolusionis terpaksa berlindung dengan menyimpangkan Hukum II Termodinamika, dengan mengatakan bahwa hukum ini berlaku hanya untuk "sistem tertutup", dan tidak dapat menjangkau "sistem terbuka".

Suatu "sistem terbuka" merupakan sistem termodinamis di mana materi dan energi dapat keluar-masuk. Sedangkan dalam "sistem tertutup", materi dan energi tetap konstan. Evolusionis menyatakan bahwa bumi merupakan sebuah sistem terbuka. Bumi terus menerima energi dari matahari, sehingga hukum entropi tidak berlaku pada bumi secara keseluruhan; dan makhluk hidup yang kompleks dan teratur dapat terbentuk dari struktur-struktur mati yang sederhana dan tidak teratur.

Namun ada penyimpangan nyata dalam pernyataan ini. Fakta bahwa sistem memperoleh aliran energi tidaklah cukup untuk menjadikan sistem ini teratur. Diperlukan mekanisme khusus untuk membuat energi berfungsi. Sebagai contoh, mobil memerlukan mesin, sistem transmisi, dan mekanisme kendali untuk mengubah bahan bakar menjadi energi un-tuk menggerakkan mobil. Tanpa sistem konversi energi seperti itu, mobil tidak dapat menggunakan energi dari bahan bakar.

Hal yang sama berlaku juga dalam kehidupan. Kehidupan memang mendapatkan energi dari matahari, namun energi matahari hanya dapat diubah menjadi energi kimia melalui sistem konversi energi yang sangat kompleks pada makhluk hidup (seperti fotosintesis pada tumbuhan dan sistem pencernaan pada manusia dan hewan). Tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup tanpa sistem konversi energi semacam itu. Tanpa sistem konversi energi, matahari hanyalah sumber energi destruktif yang membakar, menyengat dan melelehkan.

Dapat dilihat, suatu sistem termodinamika, baik terbuka maupun tertutup, tidak menguntungkan bagi evolusi tanpa mekanisme konversi energi. Tidak ada seorang pun menyatakan bahwa mekanisme sadar dan kompleks semacam itu muncul di alam dalam kondisi bumi purba. Memang, masalah nyata yang dihadapi evolusionis adalah bagaimana mekanisme konversi energi yang kompleks ini - seperti fotosintesis tumbuhan yang tidak dapat ditiru, bahkan dengan teknologi modern - dapat muncul dengan sendirinya.

Aliran energi matahari ke bumi tidak dapat menciptakan keteraturan dengan sendirinya. Setinggi apa pun suhunya, asam-asam amino tidak akan membentuk ikatan dengan urutan teratur. Energi saja tidak cukup untuk pembentukan struktur lebih kompleks dan teratur, seperti asam amino membentuk protein atau protein membentuk struktur terorganisir yang lebih kompleks pada organel-organel sel. Sumber nyata dan penting dari keteraturan pada semua tingkat adalah rancangan sadar, dengan kata lain, penciptaan.

MITOS "PENGORGANISASIAN MANDIRI OLEH MATERI"

Menyadari bahwa Hukum II Termodinamika membuat evolusi tidak mungkin terjadi, beberapa ilmuwan evolusionis berspekulasi untuk menjembatani jurang di antara keduanya agar evolusi menjadi mungkin. Seperti biasa, usaha-usaha ini pun menunjukkan bahwa teori evolusi ber-akhir dengan kebuntuan.

Seorang yang terkenal dengan usahanya untuk mengawinkan termodinamika dengan evolusi adalah ilmuwan Belgia bernama Ilya Prigogine. Beranjak dari Teori Kekacauan (Chaos Theory), Prigogine mengajukan sejumlah hipotesis di mana keteraturan terbentuk dari ketidakteraturan (chaos). Dia berargumen bahwa sebagian sistem terbuka dapat mengalami penurunan entropi disebabkan aliran energi dari luar. "Keteraturan" yang dihasilkan merupakan bukti bahwa "materi dapat mengorganisir diri sendiri". Sejak saat itu, konsep "pengorganisasian mandiri oleh materi" menjadi sangat populer di kalangan evolusionis dan materialis. Mereka bersikap seolah-olah telah menemukan asal usul materialistis bagi kompleksitas kehidupan dan solusi materialistis bagi masalah asal usul kehidupan.

Namun jika dicermati, argumen ini benar-benar abstrak dan hanya angan-angan. Lebih dari itu, argumen tersebut mengandung penipuan yang sangat naif, yang sengaja mengacaukan dua konsep berbeda, yaitu "pengorganisasian mandiri" (self-organization) dan "pengaturan mandiri" (self-ordering).6

Ini dapat diterangkan dengan contoh berikut. Bayangkan sebuah pan-tai dengan campuran berbagai jenis batuan. Ada batu-batu besar, batu-batu lebih kecil, dan batu-batu sangat kecil. Jika sebuah ombak besar menerpa pantai, mungkin muncul "keteraturan" di antara batu-batu tersebut. Air akan menggeser batu-batu dengan berat sama pada posisi yang sama. Ketika ombak surut, batu-batu tersebut mungkin tersusun dari yang terkecil hingga yang terbesar ke arah laut.

Ini merupakan proses "pengaturan mandiri": pantai adalah sistem terbuka dan aliran energi (ombak) dapat menyebabkan suatu "keteraturan". Namun ingat bahwa proses yang sama tidak dapat membentuk istana pasir di pantai. Jika kita melihat istana pasir, kita yakin bahwa seseorang telah membuatnya. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa istana pasir mengandung kompleksitas sangat unik, sedangkan batu-batu yang "teratur" hanya memiliki keteraturan saja. Ini seperti mesin tik yang mencetak "aaaaaaaaaaaaaaaa" beratus-ratus kali, karena sebuah benda (aliran energi) jatuh menimpa huruf "a" pada papan ketik. Tentu saja pengulangan huruf "a" tersebut tidak mengandung informasi apa pun, apalagi sebuah kompleksitas. Dibutuhkan pikiran sadar untuk menghasilkan rangkaian kompleks huruf-huruf yang mengandung informasi.

Hal yang sama berlaku jika angin berhembus ke dalam sebuah kamar penuh debu. Sebelum angin mengalir, debu-debu mungkin tersebar di sekitar kamar. Ketika angin berhembus, debu-debu bisa jadi terkumpul di sudut ruangan. Ini adalah "pengaturan mandiri". Namun debu tidak pernah "mengorganisir diri" dan menciptakan gambar manusia pada lantai kamar tersebut.

Contoh-contoh di atas serupa benar dengan skenario "pengorganisasian mandiri" dari evolusionis. Mereka berargumen bahwa materi memiliki kecenderungan untuk mengorganisir diri, lalu memberikan contoh-contoh pengaturan mandiri dan selanjutnya mencoba mengacaukan kedua konsep tersebut. Prigogine sendiri memberikan contoh-contoh pengaturan mandiri molekul karena aliran energi. Ilmuwan Amerika, Thaxton, Bradley dan Olsen, menerangkan fakta ini dalam buku mereka, The Mistery of Life's Origin, sebagai berikut:

… Pada masing-masing kasus, gerakan acak molekul dalam cairan secara spontan digantikan oleh perilaku yang sangat teratur. Prigogine, Eigen dan lainnya menganggap bahwa pengorganisasian mandiri serupa merupakan sifat intrinsik dalam kimia organik, dan menjadi penyebab terbentuknya makromolekul kompleks yang penting bagi sistem kehidupan. Akan tetapi, analogi seperti itu tidak relevan dengan pertanyaan asal usul kehidupan. Alasan utamanya adalah kegagalan mereka dalam membedakan antara keteraturan dan kompleksitas…. Keteraturan tidak dapat menyimpan informasi yang sangat besar yang diperlukan sistem kehidupan. Bukan struktur teratur yang diperlukan, namun struktur yang sangat tidak teratur tetapi spesifik. Ini adalah kesalahan serius dalam analogi yang diajukan. Tidak ada hubungan nyata antara pengaturan spontan yang terjadi karena aliran energi ke dalam sistem, dengan kerja yang diperlukan untuk membentuk makromolekul sarat-informasi seperti DNA dan protein.7

Bahkan Prigogine sendiri terpaksa menerima bahwa argumennya tidak berlaku bagi asal usul kehidupan. Dia mengatakan:

Masalah keteraturan biologis melibatkan transisi dari aktivitas molekuler ke keteraturan supermolekuler dalam sel. Hal ini belum terpecahkan sama sekali.8

Lalu, mengapa evolusionis masih berusaha meyakini skenario-skenario tak ilmiah seperti "pengorganisasian materi secara mandiri"? Mengapa mereka berkeras menolak pewujudan kecerdasan dalam sistem kehidupan? Jawabannya adalah bahwa mereka memiliki keyakinan dogmatis pada materialisme, dan keyakinan bahwa materi memiliki kekuatan misterius untuk menciptakan kehidupan. Profesor Robert Shapiro, pakar kimia dan DNA dari Universitas New York menjelaskan keyakinan evolusionis dan landasan dogmatisnya sebagai berikut:

Maka diperlukan prinsip evolusi lain untuk menjembatani antara campuran-campuran kimia alami sederhana dengan replikator efektif pertama.*) Prinsip ini belum dijelaskan secara terperinci ataupun ditunjukkan, namun telah diantisipasi, dan diberi nama evolusi kimia dan pengorganisasian materi secara mandiri. Keberadaan prinsip ini diterima sebagai keyakinan dalam filsafat materialisme dialektis **), sebagaimana diterapkan pada asal usul kehidupan oleh Alexander Oparin.9

Situasi ini menjelaskan bahwa evolusi adalah sebuah dogma yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan empiris. Asal usul kehidupan hanya dapat dijelaskan dengan campur tangan sebuah kekuatan supranatural. Kekuatan supranatural tersebut adalah penciptaan Allah, yang mencipta-kan seluruh jagat raya dari ketiadaan. Dari sisi termodinamika, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa evolusi adalah mustahil, dan keberadaan kehidupan hanya dapat dijelaskan dengan Penciptaan.


1. Jeremy Rifkin, Entropy: A New World View, New York, Viking Press, 1980, S.6
2. J. H. Rush, The Dawn of Life, New York, Signet, 1962, S. 35
3. Roger Lewin, "A Downward Slope to Greater Diversity", Science, Bd. 217, 24. September 1982, S. 1239
4. George S. Stravropoulos, "The Frontiers and Limits of Science", American Scientist, Bd. 65, November-Dezember 1977, S. 674
5. Jeremy Rifkin, Entropy: A New World View, S. 55
6. Untuk keterangan lebih jauh, lihat: Stephen C. Meyer, "The Origin of Life and the Death of Materialism", The Intercollegiate Review, 32, No. 2, Spring 1996.
7. Charles B. Thaxton, Walter L. Bradley & Roger L. Olsen, The Mystery of Life's Origin: Reassessing Current Theories, 4. Aufl., Dallas, 1992. Kap. 9, S. 134
8. Ilya Prigogine, Isabelle Stengers, Order Out of Chaos, New York, Bantam Books, 1984, S. 175

*) replikator efektif pertama adalah asam nukleat/DNA pertama yang berhasil memperbanyak diri
**)materialisme dialektis = Interpretasi Marxis terhadap realitas yang memandang materi sebagai satu-satunya subjek perubahan dan semua perubahan merupakan hasil dari pertentangan terus-menerus antara oposisi yang muncul dari kontradiksi internal dalam semua peristiwa, ide dan gerakan.
9. Robert Shapiro, Origins: A Sceptics Guide to the Creation of Life on Earth, Summit Books, New York: 1986, S. 207

Beasiswa Minat ITB

PMBP-ITB 2009 TERPUSAT, BEASISWA MINAT

Peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat, dapat mengikuti program Beasiswa Minat, tanpa memerlukan persyaratan apa pun. Ketentuan yang berlaku bagi para peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat, kategori Beasiswa Minat adalah sebagai berikut :

  • Merupakan lulusan SMA dengan tahun Ijazah 2007, 2008, dan 2009.
    • Bagi peminat program studi Astronomi, Meteorologi, Oseanografi, dan/atau Teknik Metalurgi, merupakan lulusan SMA IPA.
    • Bagi peminat program studi Seni Rupa, merupakan lulusan SMA/SMK.
  • Peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat, kategori Beasiswa Minat hanya diperkenankan memilih program studi tertentu dan tidak diperkenankan untuk memilih Fakultas/Sekolah/Program studi lainnya, yaitu :
    • Astronomi (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
    • Meteorologi (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian)
    • Oseanografi (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian)
    • Teknik Metalurgi (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan)
    • Seni Rupa (Fakultas Seni Rupa dan Desain)
  • Peserta PMBP-ITB Terpusat yang mencantumkan pilihan selain dari kelima program studi tersebut diatas, akan dikenakan nilai Sumbangan Dana Pengembangan Akademik (SDPA) minimum, sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Perhatikan contoh berikut :
    • Bila peserta mencantumkan pilihan Astronomi dan Meteorologi, SDPA yang dibebankan ITB tidak ditentukan besarnya (boleh nol rupiah).
    • Bila peserta mencantumkan pilihan Teknik Metalurgi dan Seni Rupa, SDPA yang dibebankan ITB tidak ditentukan besarnya (boleh nol rupiah).
    • Bila peserta mencantumkan pilihan FTI dan Oseanografi, SDPA yang dibebankan ITB adalah sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
    • Bila peserta mencantumkan pilihan Oseanografi, Teknik Metalurgi, dan SBM, SDPA yang dibebankan ITB adalah sebesar Rp. 80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah).
  • ITB hanya memberikan keringanan biaya SDPA saja. Peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat yang berminat untuk mengambil program beasiswa ini tetap dikenai biaya ujian sesuai ketentuan yang berlaku, serta tetap dibebani Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) yang sama dengan mahasiswa lainnya, bila lulus PMBP-ITB 2009 Terpusat dan diterima sebagai mahasiswa ITB di program studi pilihannya.
  • Kelulusan peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat, kategori Beasiswa Minat hanya ditentukan oleh hasil ujian tertulis. Penilaian hasil ujian peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat, kategori Beasiswa Minat dilakukan dengan standar yang sama dengan para peserta PMBP-ITB 2009 Terpusat lainnya.

KARIB 2008/2009

Buat pengurus Karib tahun 08-09..
emang perjuangan tuh sulit,,,
ngediriin dari yang awalnya hampir matie,,
ampe,, Karib,, yang bukan ece-ece lagi,,,

Karib,, yang bneran organisasi,,
walau pahyt banget,,
banyak penghalangnya,,,
OSHK,,, Sekolah,, dan lain-lain,,

tapi,,
perjuangan ini,, ngasih satu pelajaran buat aku,,
nggak semuanya harus berjalan lancar seperti bayangku,,

semuanya tuh berjalan step by step,, kyak lagunya naruto,,,
aku juga mau minta maaf,, ma sekretaris 1,,,
maafin aku,, yang udah ngira aneh-aneh,,,
ternyata,,,
cma aku yang banyak nuntut,,,

buat Ketua Karib Putri Ciegoh,,,
Patner sekre akhwat Ophew,,
Bu bENd,, Ratih ma depit,,,

dan Adek kelas yang banyak bantu,,,
Fafa,Riri,Tyas,Mia,Tazki,Ayu,,

dan anggota akhwat,,,
yang bikin aku ngaersa bersaah,, karena
kerjanya ngaret mlu,,,

maafin aku juga buat President yang selalu berusaha lebih baek,,
ini perjuangan kita,,,
Ikhwan dan Akhwat,,,

moga Karib,, nggak akan pernah mati,,
ampe kapan pun,,,

Karib,, never ending story,,,

Pengurus aTaSnya yah :

Ikhwan,,
President : Irham Muhammad Azama
Sekretaris : Hasan Abdullah
Abi dzar Al-ghifari
Bendahara : Zyadatul Ihsan..

Akhwat,,
Ketua : Nur Shibghtotillah
Sekretaris : Yusna Fadliyyah Apriyanti
Shofia Mujahidah
Bendahara : Ratih Nur Robbani
Ade Fitria Agustina..

Selebihnya entar menyusul ieah,,,
bis aku kelupaan,,,

Berjuang kawand

Berjuang Kawan..

buat kita yang masih bertahan,,,
masih banyak rintangan yang menunggu kita,,,
semua emang butuh usaha,,
kita musti yakin,, klo penyesalan datang diakhier,,,
jadi,, udah main-mainnya...

sekarang jangan coba-coba lagi,,

bertahan satoe taon lagi,,,
bareng-bareng kita usaha,,,
bersama kita bisa,,,
lulus 100 % pondok ma UN nya,,

coz,, aku saiiank ma klian semua,,
aku nggak mau nangis lagi,,,
aku mau kta utuh ampe haflah nanti,,
berjoanklah kawan,,,

karena nggak semua yang menurut kita indah itu indah,,
karena Allah selalu punya cra lain,,

Buat yang tereliminasi,,,
semua,,, ini bukan kiamat,,,
ada banyak pelajaran di balik semua,,
aku nulis ini,, karena aku bener saiank ma kalian,,
bukan aku berharap,,
dan menginginkan ini semua,,
tapi,,,
inget,,,
mungkin,,,
Allah punya jalan yang lebih baik buat kalian,,
dari pda kalian musti bertahan,,
dalam keadaan satoe tahun terancamm,,
karena emang sulit banget di pondok kita tuh,,
aku juga mengakui semuanya,,,

walau atoe taon, kita nggak samaan,,,
aku yakin,,,
kalian bsa jadi orang hebat di dunia sebenarnya di sana,,,
kita tetep teman selamanya,,,

aku saiank ma kalian semua,,,

Jumat, 19 Juni 2009

Lintas Alam

Besok tanggal 21 Juni 2009

Kalau Allah mengizinkan, aku mau ikut Lomba Lintas Alam di UNIKU...

Aku nggak tahu, gimana rasanya jadi peserta...

cos selama ini,,
pengalaman aku jadi panitianya Lomba tersebut...

tapi,, It's okey...

I'll try......

Do'ain aku yah...

paling persiapannya, pengetahuan tentang Gunung Ceremai ma Kehutanan...

Ternyata Gunung Ceremai tingginya 3.078 m...

trus diatas ada 2 kawah,,,

yang satu radiusnya 400 m dan satu lagi 600 m

n' masih banyak lagi lah yang bisa kita ketahui ...

Dengan lomba ini,, aku terpaksa mengetahuinya deh...

mang sayang banget,, 5 tahun di Kuningan, tapi nggak ngerti Kuningan...