.: About me :.


YUSNA FADLIYYAH APRIYANTI

Alhamdulillah nama yang memiliki arti yang unik itu bisa aku miliki karena mereka, orang-orang yang menjadi inspirasi untuku selama ini. Karena merekalah aku bisa bertahan hidup hingga detik ini, Mereka yang terus tanpa henti mengucurkan keringatnya berjuang demi generasi-generasi penerusnya. Sebuah kebanggan dan harapan yang sangat besar dapat menghasilkan orang-orang sukses. Sukses dalam arti selalu dekat dengan Allah dan dapat merasakan kaya dalam segala hal. Jadi panjang lebar nih.. ini page tentang aku..

Aku yang namanya diatas itu, cukup saja orang memanggilku yusna, una, atau bahkan sering ditambahkan teteh didepanny, jadi teh una. Aku lahir ke dunia ini tepatnya tanggal 30 April 1992, tepatnya di RS. Harapan Kita Jakarta. Tidak ada yang kuingat saat lahir, yang jelas dari cerita nenek ku, aku lahir dengan perjuangan mamah yang sangat tegar karena harus ditinggal ayahku bekerja, tapi alhamdulillahnya kasih sayang ayahku masih bisa aku rasakan hingga detik ini. Percaya nggak percaya, sebenarnya dulu saat di USG dokter bilang aku ini laki-laki, sampai di USG berulang-ulang tetap saja hasilnya sama laki-laki, tapi itulah kuasa Allah.. semuanya terjadi begitu saja, ternyata bayi yang dilahirkan adalah perempuan, dan begitu senangnya keluargaku karena aku adalah cucu pertama perempuan dari keluarga ibuku. *tapi kadang justru itu yang sering menjadi beban dalam hidupku,,hiks..hiks..

Wisuda PonPes Husnul Khotimah
Papahku adalah orang pertama yang sangat menginspirasiku dalam berfikir, ia sosok yang sederhana namun memiliki pemikiran yang luarbiasa, namanya Lugu Agung Sardjono, walau dulu aku sering diledek karena nama depan ayahku Lugu, tapi tak menjadi hal aneh dalam hidupku. karena yang kutahu, aku mempunyai ayah yang hebat. nama pahlawanku yang satu lagi adalah Endang Sariati Wahyuti. Walau dari nenek, uwa, sampai mamah semua memiliki nama depan "Endang" tapi ternyata semuanya memiliki nama panggilan yang berbeda. Ayahku dulunya seorang pegawai swasta di PT Freeport Indonesia, perusahaan yang masih banyak kontraversial di Indonesia, menjadi programer disana. Tapi saat ini beliau sudah pensiun, dan kegiatan sehari-harinya masih dalam bidang komputer, mengutak-atik data dari suatu instansi farmasi di Bogor, alhamdulillahnya sejalan dengan jurusan yang sedang aku dalami saat ini, jadi selalu ada pembicaraan yang membuat kita cocok.. memang ayahku tau segalanya. Ibuku saat ini masih menjadi seorang istri dan ibu yang baik bagi kami. Selalu menghabiskan waktunya untuk terus memperjuangkan cita-cita kami, selalu memberikan motivasi dan semangat bukan hanya dari kata-kata tapi aksinya yang tak pernah berhenti sampai kita dapat menggapai yang kita inginkan, terimakasih mamah.. :)

Aku anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakak laki-lakiku alhamdulillah sudah lulus kuliah, dan sedang menempuh karirnya sesuai jurusan masing-masing. yang pertama namanya "Rahmat Abdurrahman Fitrianto" karena ia lahir disaat Idul Fitri, kakaku yang satu ini sangat suka sekali menghitung. Ketertarikannya dengan angka membawanya mendalami ilmu Hukum Syariah di Universitas Indonesia. yang kedua "Luqman Abdulrohim Hidayat" lulusan IT di Universitas Gunadharma, karena anak kedua perawakannya paling berbeda dari kita bertiga, kakaku ini paling kurus dikeluarga, mungkin memang beda hormonnya, tapi begitulah Allah maha adil, walaupun paling kurus tapi dia kakaku yang paling ganteng. Adikku yang paling kecil namanya "Megawati Siti Mutiah", saat dia lahir ayahku sangat terinspirasi dengan Ibu Megawati, alhasil jadilah beliau memberi nama anaknya Megawati, walau kata pak ustadz arti nama megawati kurang bagus tapi adikku ini selalu punya hal baru yang bisa dibanggakan. tipe hidupnya memang sulit dipahami, sering pindah sekolah, tapi kelebihannya, ia jadi punya banyak relasi dimana-mana. alhamdulillah saat ini ia sedang kuliah semster 1 di Universitas Bung Karno jurusan arsitek. So, jika nama kita berempat digabung menjadi RALUYUGA (Rahmat Luqman Yusna Mega), itulah nama perusahaan yang insya Allah akan kita buat suatu saat nanti. awalnya sudah menjadi nama warung milik ayahku di dekat rumah, tapi karena banyaknya biaya yang dibutuhkan akhirnya ayahku memutuskan untuk menutup dulu warung itu. Insya Allah dengan background kita yang berbeda kita akan saling melengkapi dan saling bermanfaat untuk satu sama lain, Aku sangat bersyukur bisa memiliki mereka..


RaLuYuGa : dari kiri = Mas Luqman (Uman), Mega, Mas Rahmat (Cemot), aku (Una) 

Aku waktu Kecil

Setelah aku lahir, aku langsung dibawa oleh orangtuaku ke tanah Papua, tepatnya di Tembagapura. Disana aku tumbuh dari masa kanak2 sampai kelas 1 SMP di sekolah yang sama, karena cuma ada satu2nya sekolah untuk pendatang, di YPJ Tembagapura. Aku bermain dan mengenal banyak orang dan kebudayaan disana, dari Aceh, Padang, Makasar, Bali, Jawa, dll beragam sekali orang-orang yang menjadi pendatang disana. Sejak kecil aku selalu memiliki keiinginan yang lebih dari orang lain, walaupun dengan usaha yang kadang masih belum besar, tapi rankingku takpernah keluar dari 10 besar. Itulah yang membuat aku akhirnya mengalami hal yang tak pernah kulupakan, ketika akhirnya aku harus wisuda kelas 6 SD bersama dengan wisuda kakaku yang ke 2, aku berhasil meraih ranking 9 diangkatanku, mungkin itu biasa tapi bagiku luar biasa, karena saat itu, sang juara harus naik keatas panggung bersama dengan kedua orang tuanya. Saat itu untuk pertama kalinya aku melihat kebanggaan di wajah ayahku, kebanggan naik dan disaksikan banyak orang bahwa aku sempat menorehkan sebuah penghargaan di dalam hidup ayahku. Itulah yang kurasakan, perjuangan melawan wakil-wakil putera daerah yang sebenarnya ilegal, #karena itu hanya julukanku saja..hehe.. Pengalamanku bergaul dengan teman-teman yang berbeda agama, ras, dan juga bangsa karena kita harus bersebelahan dengan sekolah orang-orang asing.


Aku Masuk Pondok

Duniaku yang memang seperti dunia dalam mimpi di Papua, harus berakhir setelah papah dipindah kerjaan di Jakarta. Cita-cita mamahku sejak kecil adalah masuk pesantren, tetapi karena nenek ku belum mengizinkan, alhasil kita smua anak2nya harus rela di "buang" ke pesantren. Itulah asumsi awal saat akhirnya aku harus meneruskan studiku di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat. Awalnya karena aku anak pindahan, aku kira aku harus mengulang dari MTs(sejajar dengan SMP) kelas 1, tapi karena aku bisa mengikuti syarat yang diberikan oleh pondok, akhirnya aku tetap bisa melanjutkan dengan normal, tanpa harus mengulang kelas. Banyak sekali pengalaman yang aku dapat di pondok, dari anggota konsulat daerah sampai aku harus jadi pengurusnya, ikut FLP ranting Husnul Khotimah (Walaupun mungkin belum diakui oleh FLP pusat), dan menjadi bagian dari Pengurus OSHK (Organisasi Santri Husnul Khotimah). Pengalaman yang paling berharga selama aku di pondok adalah, saat aku menjadi Sekretaris 2 dalam kepanitiaan ARESTA 4 (Ajang Remaja Berprestasi 4), banyak sisi lain yang aku dapatkan di kesmpetan itu. Aresta never ending story.. :)

Alhamdulillah aku sempat mendapat amanah sebagai:
1. Sekretaris KARIB-HK (Kesatuan Aktivis Remaja Islam dari Bogor)
2. Ketua Komisi III MPS (Majelis Perwakilan Santri)
3. Ketua EO FLP ranting Husnul Khotimah
4. Sekretaris 2 OSHK XIII (Organisasi Santri Husnul Khotimah 13)
5. Anggota klub Basket Akhwat (Sering dapat kejuaraan saat lomba antar sekolah)
6. Sekretaris 2 ARESTA 4 (Ajang Remaja Berprestasi 4)


1 komentar:

  1. ماشاء الله...تبارك الله ...الله يبارك فيكم وأهلكم...وفقناالله وإياكم أجمعين

    BalasHapus