Selasa, 29 Januari 2013

“Wisata Rohani” di pondok Husnul Khotimah yang asri




      Terhitung 2,5 tahun kami meninggalkan tempat itu. Penjara yang juga istana bagi para pencari ilmu. Melangkahi jejak-jejak yang masih tersisa disana, merasakan hangatnya sapaan rasa ukhuwah. Berjalan dengan cepat melewati gerbang yang nampak air mancur baru sebagai hiasan, ruang informasi, bunderan HK, gedung tarbiyah lalu sampailah kita pada sisi kiri masjid yaitu BAPENTA. Ketika itu banyak skali mata-mata santri lain yang memandang, menatap heran dan menerka-nerka, jujur saat itu aku dan nurul lupa siapa nama adik-adik2 yang tersisa, begitulah ketika semakin banyak mengenal nama lain di dunia baru kami. Beberapa orang memberanikan diri menyapa dan memberikan penerimaan yang cukup berarti, sehingga membuat rasa asing yang sempat menetap segera hilang. Saat itu hari maulid nabi, dan OSHK 17 mengadakan acaranya di masjid al husna 2. Yahh, Al husna 2 yang semakin sejuk, berbeda dari 2 tahun yang lalu, saat ini sudah ada 2 lantai dan telah di cat putih kembali. Ada jam pengingat sholat peninggalan angkatan 14, juga ada lukisan indah kenang-kenangan angkatan 15 menandakan sudah ada 2 angkatan dibawah kami. Cukup lama memang kami meninggalkan kenangan indah ini.
        Wisata itu dimulai dengan mengunjungi para ustadzah yang sangat kami rindukan, sesekali memandangi suasana baru pondok kami. Asrama baru bernama mujahidah di dekat “mat’am” tempat makan, ada saung kecil baru disamping kantin dan gerbang baru di dekat rumah para ustadzah, sedemikian meluasnya pondok ini. Kali itu yang pertama kali kita kunjungi adalah wali kelas kami di kelas XII IPA 2, Ibu Mia. Menyusul beliau di TK Al Multazam depan pondok al multazam. Syafix nama si bungsu, yang kali itu sedang mengikuti lomba mewarnai. Saat datang, Ibu Mia langsung menghampiri kami, bagaimana salam hangat itu kembali kami dapatkan, bercerita banyak hal dan pastinya bernostalgia, berapa kali aku harus menarik nafas beradaptasi dengan pondokku yang semakin maju. Santrinya yang kreatif mengikuti perkembangan zaman, kata-kata mutiara yang tersebar disetiap sisi tempat dan madding yang semakin inovatif. Tidak terasa, sudah terlewat aresta 8 ditangan mereka, OSHK 17 sambil kembali mengingat Never Ending Story aresta 4.
     Wisata itu berlanjut dengan menghampiri setiap sudut pondok pesantren husnul khotimah, dimana desebelah selatannya pohon bamboo sudah ditembang dan dibangun kelas kembali, di barat daya sudah berdiri STIA HK dengan luas, ada lapangan luas juga disbelahnya, dan masih banyak bangunan-bangunan baru disana. Setelah lelah berkeliling kami mengunjungi tiap kantor asrama dan bersilaturahmi pada teteh-teteh disana, ternyata bukan hanya bangunan yang berkembang biak, namun para penghuninya juga sama. Banyak teteh-teteh asrama dan para ustadzah yang sudah memiliki anak, bahkan sedang mengandung anak keduanya, diantaranya The Diana yang memiliki 2 putri, Teh Eka 1 putri, Kak Sri 1 putri, Mbak Titi yang sedang mengandung adiknya sikecil Rindang, Miss Arni,  hingga kak Afi yang sedang mengandung anak pertamanya.
     Ditengah Wisata ini, kami slalu ditemani orang yang berganti, setengah hari pertama dengan chika, setengah hari lagi dengan Eva, setengah hari selanjutnya dengan Fikri dan Firda, sehingga kita selalu berada bertiga. To be continue..

Rabu, 09 Januari 2013

Quotes

Sungguh tidak ada celah sedikitpun bagi kita untuk sombong dengan menganggap kemenangan itu berkat upaya kita, baik upaya secara individual maupun jamaah. Kemenangan yang kita peroleh pada hakikatnya hanyalah pertolongan Allah (Beginilah Seharusnya Aktifis Dakwah!)

"Setiap hari, lautan, gunung, dan bumi meminta izin kepada Rabbnya, "perkenankanlah aku melumat manusia, sesungguhnya mereka menikmati rezeki-Mu tetapi mereka menyembah kepada selain-Mu" Tetapi Allah berfirman, "Biarkan saja mereka begitu, kalau saja kamu yang menciptakan mereka, niscaya kamu akan menyayangi mereka" (Mari Bersabar)

Sesungguhnya dakwah memiliki tiga karakteristik mendasar, yaitu:
1. Thulut thariq (panjang jalanya)
2. Katsirul 'aqabat (banyak timpaanya)
3. Qilatur rijal (sedikit orangnya)

(MenujuKemenanganDakwahKampus)


Segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri biarkan mengambang 5 centimeter menggantung mengambang di depan keningmu, dan sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan ;ebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang aan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa..(5cm)



Euforia masa lalu dan dinamika keberhasilan masa lampau bisa jadi menyebabkan sebagian kita beranggapan inilah keberhasilan yang sesungguhnya dan akhir dari tujuan kita. Hingga kepuasan dan rasa bangga menguasai diri untuk tetap dalam kondisi statis.. (MenujuKemenanganDakwahKampus)




ketika kita sudah berazam untuk mewakafkan diri di jalan ini, jangan setengah-setengahh, lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk dakwah ini, termasuk mungkin harus mengorbankan keinginan pribadi. Karena Allah selalu menyiapkan yang terbaik dari setiap skenario yang digariskanNya untuk hidup kita..
Bukan kita yang memilih takdir, tapi takdir yang memilih kita.."
(Citra Dwi Mutiara)