Terhitung
2,5 tahun kami meninggalkan tempat itu. Penjara yang juga istana bagi para
pencari ilmu. Melangkahi jejak-jejak yang masih tersisa disana, merasakan
hangatnya sapaan rasa ukhuwah. Berjalan dengan cepat melewati gerbang yang nampak
air mancur baru sebagai hiasan, ruang informasi, bunderan HK, gedung tarbiyah
lalu sampailah kita pada sisi kiri masjid yaitu BAPENTA. Ketika itu banyak
skali mata-mata santri lain yang memandang, menatap heran dan menerka-nerka,
jujur saat itu aku dan nurul lupa siapa nama adik-adik2 yang tersisa, begitulah
ketika semakin banyak mengenal nama lain di dunia baru kami. Beberapa orang
memberanikan diri menyapa dan memberikan penerimaan yang cukup berarti,
sehingga membuat rasa asing yang sempat menetap segera hilang. Saat itu hari maulid
nabi, dan OSHK 17 mengadakan acaranya di masjid al husna 2. Yahh, Al husna 2
yang semakin sejuk, berbeda dari 2 tahun yang lalu, saat ini sudah ada 2 lantai
dan telah di cat putih kembali. Ada jam pengingat sholat peninggalan angkatan
14, juga ada lukisan indah kenang-kenangan angkatan 15 menandakan sudah ada 2
angkatan dibawah kami. Cukup lama memang kami meninggalkan kenangan indah ini.
Wisata
itu dimulai dengan mengunjungi para ustadzah yang sangat kami rindukan,
sesekali memandangi suasana baru pondok kami. Asrama baru bernama mujahidah di
dekat “mat’am” tempat makan, ada saung kecil baru disamping kantin dan gerbang
baru di dekat rumah para ustadzah, sedemikian meluasnya pondok ini. Kali itu
yang pertama kali kita kunjungi adalah wali kelas kami di kelas XII IPA 2, Ibu
Mia. Menyusul beliau di TK Al Multazam depan pondok al multazam. Syafix nama si
bungsu, yang kali itu sedang mengikuti lomba mewarnai. Saat datang, Ibu Mia
langsung menghampiri kami, bagaimana salam hangat itu kembali kami dapatkan,
bercerita banyak hal dan pastinya bernostalgia, berapa kali aku harus menarik
nafas beradaptasi dengan pondokku yang semakin maju. Santrinya yang kreatif
mengikuti perkembangan zaman, kata-kata mutiara yang tersebar disetiap sisi
tempat dan madding yang semakin inovatif. Tidak terasa, sudah terlewat aresta 8
ditangan mereka, OSHK 17 sambil kembali mengingat Never Ending Story aresta 4.
Wisata
itu berlanjut dengan menghampiri setiap sudut pondok pesantren husnul khotimah,
dimana desebelah selatannya pohon bamboo sudah ditembang dan dibangun kelas
kembali, di barat daya sudah berdiri STIA HK dengan luas, ada lapangan luas
juga disbelahnya, dan masih banyak bangunan-bangunan baru disana. Setelah lelah
berkeliling kami mengunjungi tiap kantor asrama dan bersilaturahmi pada
teteh-teteh disana, ternyata bukan hanya bangunan yang berkembang biak, namun
para penghuninya juga sama. Banyak teteh-teteh asrama dan para ustadzah yang
sudah memiliki anak, bahkan sedang mengandung anak keduanya, diantaranya The Diana
yang memiliki 2 putri, Teh Eka 1 putri, Kak Sri 1 putri, Mbak Titi yang sedang
mengandung adiknya sikecil Rindang, Miss Arni, hingga kak Afi yang sedang mengandung anak
pertamanya.
Ditengah
Wisata ini, kami slalu ditemani orang yang berganti, setengah hari pertama
dengan chika, setengah hari lagi dengan Eva, setengah hari selanjutnya dengan
Fikri dan Firda, sehingga kita selalu berada bertiga. To be continue..