Kenangan bagiku adalah potongan-potongan kisah yang telah mewarnai hidup
kita, ada yang membuat bahagia, menyenangkan, membuat selalu semangat, biasa
saja dan ada juga yang sangat menyakitkan. Bagiku merapihkan kenangan, tak
semudah membalikan tangan. Karena kesedihan ada melengkapi kenangan itu, dan
terkadang kesedihan memenuhi separuh dari kenangan sehingga mampu menutupi
bagian dari keindahan dalam memori. Ketika kesedihan menghasilkan kesakitan
sampai ke ulu hati, pada akhirnya sulit sekali untuk menerimanya ada. Melupakan
menjadi pilihan, namun melupakan ternyata bukan menjadi solusi kawan. Karena ketika
kita berusaha melupakan memori kesedihan itu, bahkan menghapusnya dari data
kenangan dalam angan kita, pada saat yang sama kita sedang mengulang kembali
memori kesedihan itu, hingga akhirnya rintik air mata tak mampu lagi
terbendungi.
Merapihkan kenangan terkadang menjadi hal yang sulit, ketika sifat
melankolis dalam diri kita merajai seluruh rasa yang ada. Hingga ketika
tersenggol sedikit, semua kenangannya dengan mudah berputar kembali dari titik
semuanya bermula. Sehingga seringkali, seseorang yang mengalami amnesia, dapat
kembali normal ingatanya dengan mengingat lebih dahulu kesedihan yang pernah ia
alami. Sulit dan sakit memang melihat hal itu kembali berputar dalam ingatan,
maka tidak menjadi suatu hal yang mengagetkan lagi bila STRESS menjadi salah
satu penyebab utama penyakit-penyakit komplikasi yang membawa pemiliknya menuju
KEMATIAN.
Ketika ekspektasi kita terlalu tinggi, dengan mudah kita kecewa dan
sedih. Semua hal diatas terjadi karena kita belum menyiapkan hati kita diawal
untuk menerima kesedihan. Karena itu Allah selalu mengingatkan kita dalam keadaan
sulit maupun senang kita harus menyiapkan dua hal : rasa syukur dan sabar. Proses
Cleansing dari seluruh masalah yang membuat hati kita gundah dan trauma yang
mendalam sebenarnya bisa kita atur, dengan belajar menerima setiap kejadian
yang ada. Bukan untuk dilupakan dan dibuang, tapi belajar menerima bahwa
semuanya adalah bagian dari potongan mozaik dari hidup kita. Allah tahu yang
terbaik buat hidup hambanya, maka yakini itu.
Tangisan bisa saja sejenak menghilangkan seluruh sedih, tapi tak menuntaskan
luka sampai keakarnya. Karena itu hati-hati menjaga hati kawan, ketika harapan
sedang kita rajut, jangan lupa bahwa dunia ini seimbang, disamping kesuksesan
selalu ada kegagalan, sehingga setiap saat kita harus menyiapkan dua hati,
menerima kesenangan atau menerima kesedihan. Kekecewaan yang akhirnya hadir
dalam diri kita, jangan sampai membawa kita pada kebencian terhadap suatu hal. Cobalah
berfikir dari sudut pandang yang berbeda dengan bertanya pada diri, apa saja
yang telah kita lakukan untuk membantu semuanya sesuai harapan? Jangan sampai
kita menjadi penikmat saja yang mudah sekali kecewa dalam berbagai keadaan.
Semua hal yang negatif di dunia ini memang menyakitkan, tapi setiap bagiannya
pasti memiliki hikmah yang kelak bisa kita syukuri.
Sehingga sekeruh apapun dunia kita, selalu ada motivasi dalam diri untuk
tetap berdiri dengan tegar untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Tidak
ada masalah yang melebihi kuasa hambaNya, jelas tertulis dalam Alqur’an. Maka
kuatkan dan lapangkan bahu untuk menerima setiap beban yang ada, dan
pelan-pelan membawanya dengan tenang dan rapih. Sehingga kenangan tak lagi jadi
musuh yang jahat, yang dengan mudah menyedot semua kebahagian yang telah
terpahat dalam memori kita. Semangat mengkondisikan hati ! Biarkan ia ada dan
siap untuk bisa menerima semua hal yang masih menjadi rahasia langit..