Selasa, 17 April 2012

#Masalah Hati part 3


Bagaimana kabar hati hari ini? Semoga selalu cinta pada Allah dan RasulNya yang memenuhi ruangan hatimu. Karena cinta yang hakiki adalah cinta yang mengutamakan perasaan kita pada Allah diatas segalanya. Tanpa membuatNya marah dan cemburu akan perhatianmu yang dikuasai oleh cinta semu lainnya. Kata al-hub dan al-mawaddah adalah kata yang sangat dalam artinya ketika mengungkapkan ciri-ciri cinta yang positif dan sesuai syari’ah. Boleh jadi cinta juga diartikan atau didefinisikan sebagai hubungan indah dan istimewa antara seseorang dengan yang dicintainya, baik manusia maupun selain manusia. Dengan selain manusia ini, maksudnya hubungan khusus serta penuh cinta dengan Penciptanya, sebagaimana diungkapkan di dalam al-qur’an berikut:
“…Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”. (QS. Al-Maa’idah:54)
                Cinta pada Allah ini menempati tahap paling awal dan paling pokok bagi seorang muslim. Cinta kepada Allah adalah hubungan yang terbentuk dari berbagai macam cinta. Bukti paling nyata bahwa seorang hamba mecintai Khaliqnya adalah taat atas segala perintah-Nya, ikhlas dalam menjalankan perintah tesebut, dan berusaha sebaik mungkin melaksanakannya. Karena merealisasikan makna cinta dengan cara ini lah yang akan eningkatkan derajat perilaku seseorang, sehingga setiap ucapan dan perbuatannya merupakan bentuk ketaatan terhadap Rabbnya.
                “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah” (QS. Al-Baqarah:165)
                Menurut penulis buku “Cinta dan Keindahan dalam Islam”, Mahmud Muhammad An Naku’, cinta yang membuahkan hasil adalah cinta yang diupayakan seorang muslim melalui ilmu, kesungguhan, dan kesabarannya atas segala derita hidup. Dengan demikian kita dapat menjadi hamba yang pandai bersyukur serta cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena memulai semuanya dengan rasa cinta membuat kita mengetahui  tujuan yang dapat kita rencanakan untuk terus memperbaiki rasa itu.
                “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cinta-Mu dan memohon amal yang menyampaikan aku pada cinta-Mu serta cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Ya Allah, jadikan pula cintaku kepadaMu lebih dari cintaku kepada diriku sendiri, keluargaku, dan dari air yang segar (saat sangat dibutuhkan)”.
                Di bagian 3 ini, saya ingin mengarahkan kepada temen-temen untuk menilai kata CINTA dari sisi yang lebih menakjubkan dan tidak seperti biasanya. Cinta yang dengan hadirnya rasa itu, kehidupan kita akan merasa lebih baik, dan insya Allah mendapat akhir yang baik pula karena cinta diarahkan untuk suatu hal  yang paling Indah. Cinta seorang hamba pada Rabnya. Cinta yang membuat kita selalu rindu akan bertaqarrub (berdekatan) dengan Allah. Cinta yang membuat rindu ingin berjumpa dengan Sang Pencipta, dan yang mendapatkan kesempatan itu hanyalah orang yang mendapat dedikat beriman kepada Allah.
                Maka untuk menggapai tujuan mulia itu, kita harus menjadi lebih baik tiap harinya, berusaha menjadi orang yang beriman dengan menjadi hambaNya yang bertaqwa (menjalankan perintahNya dan menjauhi LarangaNya). Dengan timbul rasa cinta pula, akhirnya setiap langkah kita dapat bernilai ibadah karena diniatkan hanya untuk Sang Pengasih. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar