Bagaimana kabar hati hari ini?
Semoga selalu cinta pada Allah dan RasulNya yang memenuhi ruangan hatimu.
Karena cinta yang hakiki adalah cinta yang mengutamakan perasaan kita pada
Allah diatas segalanya. Tanpa membuatNya marah dan cemburu akan perhatianmu
yang dikuasai oleh cinta semu lainnya. Kata al-hub dan al-mawaddah adalah kata
yang sangat dalam artinya ketika mengungkapkan ciri-ciri cinta yang positif dan
sesuai syari’ah. Boleh jadi cinta juga diartikan atau didefinisikan sebagai
hubungan indah dan istimewa antara seseorang dengan yang dicintainya, baik
manusia maupun selain manusia. Dengan selain manusia ini, maksudnya hubungan
khusus serta penuh cinta dengan Penciptanya, sebagaimana diungkapkan di dalam
al-qur’an berikut:
“…Maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.”. (QS.
Al-Maa’idah:54)
Cinta pada
Allah ini menempati tahap paling awal dan paling pokok bagi seorang muslim.
Cinta kepada Allah adalah hubungan yang terbentuk dari berbagai macam cinta.
Bukti paling nyata bahwa seorang hamba mecintai Khaliqnya adalah taat atas
segala perintah-Nya, ikhlas dalam menjalankan perintah tesebut, dan berusaha
sebaik mungkin melaksanakannya. Karena merealisasikan makna cinta dengan cara
ini lah yang akan eningkatkan derajat perilaku seseorang, sehingga setiap
ucapan dan perbuatannya merupakan bentuk ketaatan terhadap Rabbnya.
“Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah” (QS. Al-Baqarah:165)
Menurut penulis buku “Cinta dan
Keindahan dalam Islam”, Mahmud Muhammad An Naku’, cinta yang membuahkan hasil
adalah cinta yang diupayakan seorang muslim melalui ilmu, kesungguhan, dan
kesabarannya atas segala derita hidup. Dengan demikian kita dapat menjadi hamba
yang pandai bersyukur serta cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena memulai
semuanya dengan rasa cinta membuat kita mengetahui tujuan yang dapat kita rencanakan untuk terus
memperbaiki rasa itu.
“Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon cinta-Mu dan memohon amal yang menyampaikan aku pada
cinta-Mu serta cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Ya Allah, jadikan pula
cintaku kepadaMu lebih dari cintaku kepada diriku sendiri, keluargaku, dan dari
air yang segar (saat sangat dibutuhkan)”.
Di bagian 3
ini, saya ingin mengarahkan kepada temen-temen untuk menilai kata CINTA dari
sisi yang lebih menakjubkan dan tidak seperti biasanya. Cinta yang dengan
hadirnya rasa itu, kehidupan kita akan merasa lebih baik, dan insya Allah
mendapat akhir yang baik pula karena cinta diarahkan untuk suatu hal yang paling Indah. Cinta seorang hamba pada
Rabnya. Cinta yang membuat kita selalu rindu akan bertaqarrub (berdekatan) dengan Allah. Cinta yang membuat rindu ingin
berjumpa dengan Sang Pencipta, dan yang mendapatkan kesempatan itu hanyalah
orang yang mendapat dedikat beriman kepada Allah.
Maka
untuk menggapai tujuan mulia itu, kita harus menjadi lebih baik tiap harinya,
berusaha menjadi orang yang beriman dengan menjadi hambaNya yang bertaqwa
(menjalankan perintahNya dan menjauhi LarangaNya). Dengan timbul rasa cinta
pula, akhirnya setiap langkah kita dapat bernilai ibadah karena diniatkan hanya
untuk Sang Pengasih. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar