Kamis, 22 September 2011

Graphic Health Warnings

Alhamdulillah, Senin, 19 September 2011 aku diberi kesempatan oleh Allah ikut berkonstribusi dalam "Pernyataan sikap Gerakan Mahasiswa Indonesia Untuk Pengendalian Tembakau". Pernyataan sikap tersebut sebagai gerakan lanjutan dari Program Graphic Health Warnings (GHW) yang sudah di luncurkan pada tanggal 16 Februari 2006. Graphic Health Warnings (GHW) adalah suatu peringatan kesehatan berupa gambar yang akan dicetak pada bungkus-bungkus rokok. Namun di Indonesia semua perjuangan itu masih dalam proses mendesak Pemerintah Republik RI untuk lebih tegas dalam memberikan aturan agar program ini dapat terlaksana bahkan embuat undang-undang secara tegas tentang hal ini.

Isi desakan Kepada Pemerintah Republik Indonesia dan DPR-RI, sebagai berikut:

Kesatu, berkomitmen dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya rokok dan produk tembakau lainnya.

kedua, segera menyusun dan mengesahkan di seluruh wilayah Republik Indonesia, berbagai regulasi yang dapat melindungi rakyat dari bahaya rokok dan produk tembakau lainnya.

ketiga, menolak intervensi industri rokok dalam pembuatan kebijakan pengendalian produk tembakau.

keempat, melarang secara menyeluruh iklan, promosi, dan sponsor industri rokok.


kelima, menolak segala bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari industri rokok.


keenam, membuat peringatan kesehatan bergambar dalam bungkus rokok sebagai bagian dari media edukasi kepada masyarakat.

ketujuh, meningkatkan biaya cukai rokok minimal dua per tiga atau 70% dari harga penjualan.

kedelapan, melarang penjualan rokok secara eceran-batangan

Sungguh bukan main-main desakan ini, Saya jadi belajar banyak hal hari itu. Mungkin selama ini kita mengira bahwa jika pabrik rokok ditutup mungkin akan merugikan banyak orang karena pada kenyataannya pabrik rokok banyak menggunakan sumber daya manusia. Tapi jika kita mau berfikir lagi, tidak ada salahnya kawan, sebenernya dengan merokok kita semua tahu, asapnya bisa merugikan baik si penghisap maupun orang-orang disekitarnya. Sudah banyak kasus di Indonesia yang dari data dapat ditunjukan, konsumen rokok terbanyak di dunia, Indonesia selalu menduduki grafik teratas dunia. Mungkin banyak orang yang merokok dengan maksud ikut-ikutan, kemudian terbiasa, akhirnya susah untuk melepaskannya,, tapi kawan, sadari lah, mau berapa korban lagi yang kita butuhkan agar INDONESIA mulai peduli terhadap penyakit2 yang dapat ditimbulkan dari tembakau ini. Mungkin saat ini belum banyak buktinya, mungkin saat ini, orang akan berkata semakin kuat atau mendapat inspirasi dari rokok, maka SEMAKIN BANYAK konsumen rokok pada hari ini. Bahkan sampai tidak tahu area yang sedang mereka berikan penyakit..

Sadarilah kawan, semua hal yang sedang kalian lakukan hari ini, akan memberikan dampak negatif untuk generasi-generasi penerus. kita. Mereka yang harus sibuk mengurusi semua orang yang mendapatkan hal buruk dari tembakau ini. *sedikit renungan untuk para smoker, soalnya akupun punya memiliki beberapa teman para smoker berat, mereka tau rokok itu berbahaya, dan mereka mengetahui semua bahayanya, tapi tetap sajalah semua itu susah terkendali.. maka, saran saya:

JANGAN PERNAH COBA-COBA dengan ROKOK!!!

Alhamdulillah, hari itu aku bisa berkumpul dengan generadi-generasi muda masa kini. Mahasiswa yang penuh dengan semangat, memperjuangkan kesehatan masyarakat di Indonesia ini. Wallahu'alam.. semoga Allah selalu memudahkan setiap perjuangan kita. Wahai jiwa-jiwa yang membara, terus berjuang demi kepentingan masa, karena kitalah yang akan meneruskan perjuangan para pejabat-pejabat hari ini.

disana ada seluruh perwakilan dari:
1. Pergerakan Anggota Muda IAKMI
2. Center for Indonesia Medical Students Activities
3. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
4. Ikatan Lembaga Mahasiswa Keperawatan Indonesia
5. Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Gizi Indonesia
6. Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia
7. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia
8.  Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia
9. Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia


Sayangnya, waktu itu saya diajak sama kakak kelas saya dulu di Pondok, yang juga anggota PAMI (Pergerakan Anggota Muda IAKMI) bukan malah organisasi jurusan saya farmasi. Rasanya ingin sekali melewati dan merasakan titah2 perjuangan mereka semua atas nama jurusan saya. ISMAFARSI menurut saya masih tertutup kepungurusan dan program kerjanya, walau telah mengikuti LK I dan II, kita mahasiswa sester 3 yang memang belum masuk dan tidak masuk BEMJ, belum merasakan jiwa ISMAFARSI dalam tubuh kita. rasanya ingin sekali ada organisasi diluar SENAT, dan organisasi itu organisasi dunia, seperti CIMSA di PSPD dan PAMI di Kesmas.. Ya Allah, semoga kau menjawab do'aku.. aku ingin ikut berkontribusi memperjuangkan kebaikan di muka bumi ini. Hisup Mahasiswa!!!


-Yusna Fadliyyah Apriyanti-

2 komentar:

  1. Ingatlah niat anda sangat baik akan tetapi niat yang baik harusnya diseimbangkan dengan solusi bagaimana jika semua pabrik rokok ditutup sudah siapkah menampung atau mengganti dengan lapangan pekerjaan baru ?? jika sudah siap berikan yang nyata jangan hanya berniat baik akan tetapi berdampak lebih buruk pada nasib orang banyak pertanyaannya kenapa tidak ada yang demo atau mengurusi mengenai polusi asap kendaraan yang notabene tidak tampak tapi justru impact bahayanya kebih tinggi dari asap rokok kalau mau benar-2 terapkan kesehatan jangan hanya rokok tapi sumber yang lain yg besar malah diabaikan menurut saya jangan karena organisasi blooomberg semua akhirnya dihipnotis dengan bahaya rokok semua ikut-ikutan padahal anda tahu setelah indonesia menerapkan GHW ataupun sekalipun penutupan pabrik rokok justru perusahaan-2 besar rokok amerika akan masuk dengan slogan rokok putih dnegan kandungan yang ringan padahal sebenarnya rokok putihlah yang banyak mengandung bahan bahaya karena murni virginia tembakau yang mengandung beatle dsbg sedangkan rokok indonesia lebih aman karena dalamnya terdapat cengkeh yang mengimbangi asap beracun tersebut ingatlah saat ini kita hanya dipolitisasi kaum capital yang akan menguasai pasar di indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik mas, pelan-pelan yah..
      pertama dengan kita meratifikasi tentang Pengendalian Tembakau, kita akan mendapat banyak keuntungan :
      “Negara yang telah menandatanganinya nantinya akan membuat undang-undang secara bertahap dengan konvensi. Antara lain, ia harus membuat kawasan bebas asap rokok dalam tempo lima tahun, menolak iklan rokok dalam tempo lima tahun, dan peringatan kesehatan berupa gambar pada setiap kemasan rokok selama tiga tahun sejak meratifikasi” Ujar Mary Assunta, Direktur Proyek Pengendalian Tembakau Internasional, Dewan Kanker Australia dan Penasihat Kebijakan Senior Aliansi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara
      coba baca lebih lengkap di http://freshfiyrly.blogspot.com/2012/09/tolakwta.html

      GHW ini juga bukan untuk memusnahkan seluruh industri rokok seperti yang anda bilang, melainkan untuk meminimalisir perokok baru yang notabenenya anak muda, bagaimana nasib masa depan, kalau saat ini di Indonesia saja, banyak balita yang sudah mengkonsumsi rokok?? dan rokok yang banyak laku di Indonesia adalah rokok LN kan?? karena itu dengan adanya kebijakan ini, seluruh perokok baru akan berfikir2 lagi untuk membeli rokok..

      Untuk anda pecinta rokok, masa keluar uang sedikit lebih banyak saja tidak bisa untuk rokok tercintanya??

      kita hanya berusaha mengurangi konsumen baru, di Thailan yang terkenal dengan negara yang memiliki komitmen dalam kebijakan pengendalian rokok tetap saja tidak dapat mengurangi perokoknya, hanya saja jumlahnya stabil tidak bertambah seperti di Indonesia..

      Untuk kendaraan, kenapa harus ROKOK? karena asap rokok itu langsung masuk kedalam paru-paru manusia, berbeda dengan asap kendaraan yang tidak mengandung zat aditif seperti nikotin dll..

      Hapus