Sabtu, 07 Januari 2012

My journey in pharmacy part 6

"Pharmacy, Say it with the structure!!!"
     
      Teringat kata salah satu dosen farmasi yang sedang mengerjakan disertasinya di Universitas Indonesia. Benar-benar menyadarkan diri kita sebagai seorang mahasiswa farmasi pada hakikatnya. Dimana seorang Mahasiswa Farmasi yang ideal dapat memahami gugus apa saja yang menyebabkan suatu zat dapat menjadi toksik untuk tubuh. Karena semua hal terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil yang memiliki strukturnya masing-masing. Baru-baru ini peneliti menyadari bahwa atom bukanlah zat yang paling kecil, menurut mereka gama lah yang lebih kecil. Itulah ilmu Sains selalu berkembang dan tidak ada yang absolut atau mutlak.

      Semua reaksi, oksidasi, reduksi, subtitusi, hidrolisis dan masih banyak reaksi lainnya harus kami pahami. Semua itu kami dapati di pelajaran kimia organik. Bahkan bisa dikatakan, pelajaran kimia organik adalah jantung dari ilmu farmasi. Karena semua reaksi, simplisia, dan bahan di dunia ini memiliki kandungan-kandungan zat yang memiliki strukturnya sendiri dan dapat bermanfaat untuk tubuh. Karena kerja farmasi adalah memformulasi suatu sediaan yang dapat membantu atau mengobati kehidupan manusia, maka kita harus dapat memahami struktur-struktur dari setiap partikel di dunia ini.

      Kadang sering kita dengarkan asumsi masyarakat tentang zat kimia. kebanyakan beranggapan  bahan-bahan kimia "negatif". padahal mereka tidak menyadari bahwa kita diciptakan oleh Allah dari zat-zat kimia yang bersatu padu menjadi satu tubuh yang padat. Karena itulah tubuh kita bisa berinteraksi dengan obat dan makanan membentuk metabolisme yang sempurna hingga dapat terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. petumbuhan pada fisiknya dan perkembangan pada cara berfikirnya. Jangan lupa juga, makanan yang selama ini kita konsumsi adalah salah satu contoh bahan kimia yang penting bagi tubuh. jadi harus kita ubah cara pandang selama ini. Zat kimia tidak selalu berbahaya!!

     Kembali ke cerita farmasi.. Struktur-struktur kimia ada banyak, bahkan sangat sulit jika harus dipahami satu-satu. Dan memulai sesi curhatannya, pelajaran kimia organik kurang diminati di Farmasi UIN. Kadang ini menjadi suatu fenomena keterbelakangan mahasiswa UIN. Tapi semua itu pastilah ada sebabnya. Mungkin karena dosennya yang masih terbatas, atau karena cara pencapaian dosen yang kurang menarik, atau bahkan semua kesalahan ada pada kita yang tidak pernah dalam keadaan siap menerima ilmu saat pelajaran tersebut. sebenarnya semuanya megang kendali dalam kesalahan ini.
    
      Tapi semua itu bisa teratasi dengan langsung mengaplikasikan pelajaran kimia organik disetiap mata kuliah farmasi. di farmakognosi, Imunologi, TSSP, dan bahkan di praktikum kimia organik kami mendapatkan banyak hal. Dari cara pembuatan parasetamol dengan mereaksikan p-aminofenol dengan asam asetat anhidrat, pengambilan kitosan dari zat kitin yang dapat kita temui pada cangkang udang, mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh, pembuatan asam salisilat yang banyak bermanfaat buat kulit dari metil salisilat turunannya, dan masih banyak lagi.

      Hal-hal yang baru ini yang selalu membuat aku mendapat semangat baru di farmasi UIN. Walau persaingan di dalamnya memang sengit, tapi ilmu yang kita dapatkan jauh lebih banyak lagi. Stress?? mungkin kadang terasa begitu, tapi selama kita masih punya ALLAH.. semua tidak jadi masalah. So, tetap berusaha dan berjuang di farmasi adalah jawabannya.

      Lagi musim UAS, dan kebetulan senin besok UAS Praktikum Kimia Organik, sebenarnya masih banyak yang mau saya jabarkan di part 6 ini, tentang antibiotik dan imunoasainya, tapi to be continue aja yah..
terhitung jam 11:31.. Semangath!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar