Minggu, 12 Desember 2010

Hari-hari ku..

Saat akhirnya kuputuskan melanjutkan pendidikan di Farmasi UIN Syarif Hidayatullah. Awalnya aku sangat kecewa, dan itu merupakan salah satu keputusan yang sangat berat dalam hidupku. Mungkin bukan hanya aku, mungkin semua orang yang bercita-cita menjadi seorang dokter tapi malah mendapat farmasi, bingung dengan masa depannya. Aku pun bingung, rasanya aku ingin pergi jauh dari semua orang yang mengenalku. Mendengar presepsi mereka tentangku, membuat aku semakin terpuruk dengan smua yang kudapat. Aku ingin bersyukur dengan semua yang kudapat, tapi rasanya masih berat hati ini menerima ini semua. Apalagi dengan berita miring tentang UIN itu sendiri. aku makin tak peduli, aku mencoba hidup sendri tanpa melihat ekspresi kurang puas keluarga besarku saat aku memutuskan kuliah disana.

Tapi ternyata Allah selalu memberikan apa yang ku butuhkan. Semakin hari aku bisa menerima ini semua, karena adanya mereka. Mereka semua yang membuat hariku selalu indah. Dengan kegembiraan dan kasih sayang yang mereka tumbuhkan. teman-teman terbaikku. Saat aku belajar ikhlas dengan semua ini, mereka selalu ada disampingku, membuatku makin bisa ikhlas dengan semua keadaanku..

Aku tahu, semua yang Allah berikan pasti ada hikmahnya, aku belajar memahami makna hidup ini, dan makna menjadi seorang yang sukses. Seperti kataku dulu. sukses itu bukan pandangan orang, tapi apa yang kita rasakan, Sukses itu bukan menjadi seorang kaya saja, atau menjadi orang yang sangat ditakuti orang lain. Tapi sukses adalah, apabila kita bisa mencapai target2 kita selama hidup. Hidup ini pilihan dan harapan. kadang Allah memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Saat ini aku sangat bersyukur sekali, bisa masuk Farmasi, karena dunia ini butuh farmasi, Farmasi bukan membuat obat saja, tapi lebih luas dari itu. Memang seorang farmasi bekerja dibelakang dan tak trlihat jasanya. Tapi apa pentingnya pujian orang. Toh kita hidup di dunia untuk bermanfaat bwt orang lain dan mempersiapkan bekal kehidupan kekal nanti. Di UIN aku mendapatkan semuany, pelajaran yang berlandaskan islam ini, membuat aku bisa menyatukan ibadahku dengan dunia kesehatan. Mahasiswa di universitas manapun kedudukannya sama, faktor dosen hanya sebagian kecil dan selebihnya mahasiswa itu sendiri, diamana pun kita, kita bisa menjadi yang terbaik.Menjadi yang terbaik itu, kembali kepada diri kita masing-masing kawan. Sukseskan dirimu dengan presepsi positiv yang kau buat pada dirimu sendiri, karena kita hari ini adalah apa yang kita bayangkan dulu.

3 komentar:

  1. aku juga gitu..
    dari kecil, aku tuh bercita2 jd dokter n ga pernah niat sedikitpun masuk farmasi
    makanya aku bingung pas mau snmptan (kan ga mungkin pilih kedokteran dua2nya, ntar takutnya ga lulus)
    ternyata ortu nyaranin aku masuk farmasi
    alhamdulillah aku lulus di farmasi, tp tiap liat gedung FK atau liat anak2 FK, liat mahasiswa co-as rasanya gimanaa gitu
    dengan semakin sering berinteraksi dgn teman2, semakin sering merenung, aku merasa ini yang terbaik.
    makanya pas snmptn tahun2 berikutnya aku ga mau ngulang lagi..hhihihi

    ayo sama2 semangat!

    BalasHapus
  2. Belajar di Universitas terbaik sekalipun gak menjamin kita bakal sukses. Yang penting orang yang belajarnya. Salam blogger!

    BalasHapus
  3. ia bner yah..
    aku ngerasa banget, saat ini yang bisa buat aku bertahan di Farmasi, cuma temen-temen sekelas aku..
    yang kebersamaanny,rasanya g pengen hilang sama mereka..

    BalasHapus