Rabu, 04 Maret 2015

Limpahan Syukur di Tahap ini :)





Sudah lama tak bersua, Alhamdulillah hari ini tepat H-3 ulang bulan pernikahan kami yang ke 9 bulan. Tak terasa semuanya menjadi indah bila dikenang. Mencoba menapaki profesi baru untuk seumur hidup kedepannya. Suka, duka, canda, tawa, segalanya harus bercampur aduk tanpa rasa mendalam hingga segalanya terasa indah. Dahulu, dia yang bukan siapa-siapa sekarang tanpanya aku tak tau harus apa. Seseorang yang menjadi imam baru yang harus ku taati dan ku hormati diatas segalanya setelah Allah dan Rasulullah. Waktu membuat kita belajar banyak tentang sebuah peran.

Aku yang sama seperti wanita pada umumnya, mengawali kapal layar ini dengan sifat kewanitaanku yang ingin selalu dimanja, didengar dan direspon setiap perbuatanya. Namun, begitulah seorang pria, tak kenal fikiran bercabang, jawabanya selalu singkat dan terkadang responnya tak sesuai ekpektasi. Setiap hari aku belajar tentang perbedaan itu, seperti perumpaaman John Gray, "wanita berasal dari venus dan pria berasal dari mars. Wanita hidup dalam lingkungan penuh kasih sayang, sedangkan laki-laki menghargai kekuasaan, ketrampilan, efisiensi dan prestasi". Awalnya perbedaan itu menjadi bencana, yang kadang membuat air mata tak tahan untuk jatuh. Namun semakin hari, kami menjadi saling belajar tentang menghargai dan menciptakan zona nyaman dalam kebersamaan.

Perasaan yang mudah tersinggung perlahan hilang dari diriku dan responnya yang dahulu hanya singkat sekarang berubah menjadi suatu kalimat yang menyenangkan. Alhamdulillah, ketika 3 bulan pernikahan telah kami lewati dalam egois dengan "ingin dimengerti", sekarang berubah menjadi usaha saling mengerti. Perselisihan yang terkadang ada, kita coba hadapi dengan dewasa. Biarlah diam sesaat menjadi solusi saat emosi memuncak, hingga kita bisa saling intropeksi. Umur pernikahan kami memang masih seumur jagung, 1 tahun pun belum. Namun, semoga kami tetap menjadi pasangan dunia dan akhirat.

Alhamdulillah, atas segala limpahan nikmat yang Allah telah berikan dengan kehadirannya disisiku, aku merasa semakin kuat dan semakin dekat dengan Allah. Tilawah harian terkontrol, sholat sunnah mencoba istiqomah ditegakkan, hafalan qur'an yang bertambah, mentadaburi al qur'an bersama dan lain-lain. Aku bahagia karena kita berada pada umur yang tak terlampau jauh, perjuangan cita-cita yang sama-sama sedang dalam proses kita raih. Suamiku sedang kuliah S2 dan aku sedang melanjutkan profesi apotekerku. Semoga kelak Allah mampukan kita bertemu pada kesuksesan bersama. Hingga hari-hari perjuangan ini menjadi kenangan manis saat kita tengok kembali.

Kami adalah dua anak muda yang belajar tentang cinta sejati, cinta yang suci, cinta yang hakiki, cinta yang selalu diridhoi Allah. Cinta yang saling menguatkan dalam ketaatan dan ketaqwaan. Dan cinta yang semoga abadi hingga Allah pertemukan kembali dalam SyurgaNya. Barakah Allah yang terus kami cari dalam melaluinya, hingga seringkali khilaf mampu tersadarkan dan kembali diluruskan karena adanya saling menasihati dan mengingatkan, Alhamdulillah.

Terimakasih suamiku yang selalu menjadi imam, sahabat, kakak, ustadz dan insyaAllah akan menjadi ayah yang baik untuk anak-anak kita nantinya. Semoga Allah ridhoi setiap langkah kita dan berkenan memberikan Rahmat dan BarakahNya dalam melewati kehidupan selanjutnya. :)

Semoga kelak, semakin banyak pasangan baru yang sukses dalam menjalani kehidupan keluarganya, hingga tak ada lagi angka perceraian di Indonesia. Membentuk keluarga yang Barakah adalah tujuan yang sebaiknya kita sertakan dalam do'a dan harapan, ketika telah ada niatan untuk menjalani sebuah pernikahan. Siapkan mental dan sandarkan setiap prosesnya kepada Allah, niscaya tak ada lagi kekecewaan yang mendalam pada pasangan kita nantinya. Belajar tak pernah berhenti, belajarlah terus dalam memantaskan diri kita menjadi pasangan yang terbaik untuk pasangan kita. Hingga akan sampai pada suatu titik disetiap tahapannya, dimana kita bersyukur atas setiap kejadian yang kita lewati ini.

Aku bersyukur karena Allah menakdirkan aku hamil pada bulan ketiga pernikahan kami, sehingga aku masih diizinkan Allah untuk fokus menyelesaikan skripsi di bulan pertama dan melaksanakan unduh mantu di Bengkulu di bulan kedua.

Aku bersyukur memiliki suami yang tidak harus sibuk kerja di kantor, sehingga ia bisa mengantar dan menjemput, serta selalu ada disaat aku membutuhkanya dalam menjalani masa-masa sulit pada kehamilan ini.

Aku bersyukur memiliki kontrakan yang luas dan bertingkat (walau dahulunya sempat bersikeras untuk mencari tempat yang lebih kecil saja), namun dengan membersihkan rumah saja, aku bisa olahraga dan pastinya insyaAllah pahalanya lebih besar.

Aku bersyukur karena Allah perkenankan aku lulus masuk apoteker ui, sehingga di hamil tua ini aku banyak bergerak dan beraktivitas, semoga Allah berikan hikmahNya dengan persalinan normal yang lancar. Aamiin

Dan banyak rasa syukur lainnya, yang belum smpat aku sebutkan satu-satu. Setiap kejadian pasti ada sebab akibat, dan semuanya insyaAllah ada hikmahnya. Maka cobalah terus berfikir dari sudut pandang positif dari setiap kejadian, rasa syukur selalu tercurah dalam mulut dan hati kita sehingga Allah berkenan lagi menambah lagi nikmatNya. Yakinlah Allah akan memberikan setiap kesempatan kepada kita di waktu yang tepat. Allah tahu yang terbaik untuk hambaNya. (Pastinya pesan khusus juga untuk saya pribadi :) ) Selalulah berfikir positif terhadap Allah, karena Allah mengikuti prasangka hambanya